KBR, Trenggalek- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan 51 keluarga yang menjadi korban dampak tanah longsor di Desa Sumurup, Kecamatan Bendungan, Trenggalek akan segera direlokasi. Relokasi akan dilakukan ke lahan perkebunan milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang berada di Desa Sumurup.
Rencananya pemerintah akan memfasilitasi pembangunan di tempat relokasi menjadi hunian tetap.
"Titik-titik hunian masyarakat yang memang menjadi rentan terhadap kemungkinan terdampak longsor maupun tanah retak memang harus kita cari solusi secara lebih konkret dan hasil dari komunikasi kami kemarin bahwa masyarakat di sini sudah berkenan untuk direlokasi jadi saya sampaikan Pak Bupati untuk bisa kita lihat langsung ada lahan dari perkebunan di dekat sini yang memungkinkan bisa dijadikan tempat relokasi permanen dan bisa memberikan keamanan bagi perlindungan masyarakat untuk bisa mendapatkan dunia yang lebih aman," kata Khofifah Indar Parawansa, Minggu (23/10/2022).
Baca juga:
- Banjir Longsor Terjang Trenggalek dan Tulungagung
- 5.000 Hektare Lahan Pertanian di Tulungagung Terendam Banjir
Sementara itu Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, mengatakan bencana tanah longsor di Sumurup mengakibatkan empat rumah hancur, belasan sapi dan kambing mati. Bupati menyebut, dari hasil asesmen sementara lokasi bencana yang terjadi sepekan lalu itu tidak layak huni, sehingga seluruh warga terdampak harus direlokasi.
"Warga yang menjadi korban langsung ini ada empat rumah, tetapi teridentifikasi 27 rumah yang lain atau 51 KK ini juga harus kita pastikan keselamatannya di masa yang akan datang. Opsi yang diambil adalah melakukan relokasi," kata Mochamad Nur Arifin, Mingu (24/10/2022) saat meninjau lokasi longsor.
Saat ini pemerintah daerah memastikan seluruh pasokan logistik dan kebutuhan para pengguna telah terpenuhi. Pemerintah juga memantau kondisi kesehatan para pengungsi.
Bencana longsor di Desa Sumurup, Kecamatan Bendungan, Trenggalek, Jawa Timur menyebabkan 128 orang atau 51 keluarga terpaksa harus mengungsi.
Selain di Desa Sumurup bencana tanah gerak juga terjadi di Desa Pandean, Kecamatan Dongko, Trenggalek. Saat ini terdapat 14 keluarga yang mengungsi. Rencananya korban tanah gerak akan direlokasi ke bekas bangunan sekolah.
Editor: Rony Sitanggang