NUSANTARA
Hujan Intensitas Tinggi, Banyumas Dilanda 75 Bencana dalam Sehari
"Dari 75 kejadian bencana tersebut, 10 di antaranya adalah bencana banjir dan 65 titik lainnya longsor mulai skala kecil hingga sedang."
Muhamad Ridlo Susanto
KBR, Cilacap – Hujan intensitas tinggi pada Rabu malam hingga Kamis pagi (13/10/2022) memicu sedikitnya 75 titik bencana alam, berupa banjir dan longsor di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Banyumas, Budi Nugroho mengatakan, dari 75 titik bencana tersebut, 10 di antaranya adalah bencana banjir dan 65 titik lainnya longsor mulai skala kecil hingga sedang.
Dia menjelaskan, wilayah paling terdampak bencana banjir adalah Kecamatan Tambak. Terpapar di Desa Prembun. Secara total, sebanyak 500 orang mengungsi.
Wilayah terdampak longsor merupakan wilayah pegunungan, mulai dari Kecamatan Ajibarang hingga Cilongok. Sebagian besar adalah longsor tebing jalan. Namun ada pula longsor yang menyebabkan rumah rusak.
"Hari ini kita tentunya melakukan koordinasi untuk assesmen, penanganan di wilayah, pemberian bantuan, mengungsikan, mengurangi resiko dari bencana susulan, misalkan begitu. Kalau di daerah Kracak itu ada jalan yang terputus, kemudian di Tambak itu, tepatnya di Prembun itu, sempat kita ungsikan, karena juga banjir luapannya cukup tinggi. Kurang lebih 500-an (jiwa) ya," kata Budi Nugroho, Kamis (13/10/2022).
Budi Nugroho mengatakan, hari ini BPBD masih melakukan tanggap bencana banjir dan longsor. Di antaranya menjamin kebutuhan pokok pengungsi, kelayakan pengungsian dan obat-obatan.
Tim di lapangan bekerja sama dengan berbagai pihak juga melakukan assesmen sekaligus penanganan untuk mengantisipasi dampak lanjutan. Hingga saat ini tidak ada korban jiwa.
Baca juga:
- BPBD Jateng: 1.723 Bencana Sepanjang 2022, Terbanyak Longsor
- BNPB Ingatkan Potensi Bencana Hidrometeorologi Basah dan Kering
Editor: Agus Luqman
- bencana
- hidrometeorologi
- BPBD
Komentar (0)
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!