KBR, Semarang- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah menyatakan sekitar 1.723 bencana terjadi di provinsi itu, sepanjang Januari hingga September tahun ini.
"Jadi BPBD Jateng mencatat selama 2022 terjadi lebih dari 1.700 bencana terjadi yang didominasi bencana longsor 676 kejadian, angin kencang 545 kejadian, kebakaran 250 kejadian dan banjir 223 kejadian," ungkap Kepala Bidang Kedaruratan Bencana, Dikki Ruli kepada KBR, Selasa (04/10/2022).
Diki merinci, bencana longsor, angin kencang serta kebakaran hutan dan lahan menjadi tiga bencana terbanyak sepanjang periode itu. Bencana lainnya yaitu banjir, gelombang tinggi, gunung meletus dan kekeringan.
"Yang paling mendominasi ada longsor, banjir dan angin kencang," tegas Diki.
Ia melanjutkan, bencana longsor kerap terjadi di daerah pegunungan dengan morfologi tanah yang curam seperti di Banjarnegara, Wonosobo, Cilacap, Banyumas, Batang dan Pekalongan.
"Rata-rata daerah rawan longsor tersebut ada di pegunungan," katanya.
Berita terkait:
Diki mengimbau Pemerintah Kabupaten/Kota, khususnya di daerah rawan bencana senantiasa menginformasikan prakiraan cuaca ekstrem dan peringatan bencana dini.
"Hal tersebut dapat menjadi antisipasi awal sebelum teejadi bencana," jelasnya.
Selain itu, penting juga memantau informasi cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan memanfaatkan alat pendeteksi dini bencana/early warning system yang telah disediakan oleh pemerintah.
"EWS untuk daerah rawan bencana kan juga sudah ada, jadi tolong dipantau," imbuh Diki Ruli.
Editor: Kurniati Syahdan