BERITA

Satgas Covid-19 Banyuwangi Imbau Masyarakat Tidak Gelar Pesta Perayaan Nataru

"pihaknya juga memperketat penjagaan dan pemeriksaan pintu keluar-masuk kota Gandrung"

Larangan Perayaan Pesta Natal dan Tahun Baru
Ilustrasi Perayaan Pesta Malam Tahun Baru (Foto: ANTARA)

KBR, Banyuwangi- Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mengimbau masyarakat untuk tidak menggelar pesta perayaan Natal maupun tahun baru.

Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Banyuwangi, Widji Lestariono mengatakan, hal itu guna mengantisipasi kemungkinan munculnya gelombang ke-3 Covid-19.

Ia memprediksi, lonjakan kasus itu terjadi usai libur Nataru. Sebab, pada Desember hingga Maret tahun depan, merupakan momentum libur panjang keagamaan yang berdekatan dengan perayaan tahun baru.

“Jadi untuk urusan protokol kesehatan kita akan tetap melakukan edukasi dan operasi prokes di seluruh wilayah Kabupaten Banyuwangi. Yang ke dua kita akan menjaga pintu masuk terutama bagi orang yang dari luar negeri. Dimasa kemarin, ketika pekerja migran Indonesia itu datang landing melalui Juanda maka kita pun juga menyelenggarakan kekarantinaan,” ujar Widji Lestariono hari ini Jumat (29/10/2021) di Banyuwangi.

Baca juga:

Selain mengimbau masyarakat, pihaknya juga memperketat penjagaan dan pemeriksaan pintu keluar-masuk kota Gandrung. 

Widji Lestariono mengklaim, penambahan kasus harian Covid-19 di wilayahnya sangat rendah, yakni di bawah 5 orang per hari. Sedangkan jumlah kasus aktif hingga akhir Oktober ini mencapai 14 orang.

Dari jumlah tersebut 5 orang masih dalam perawatan di rumah sakit rujukan Covid-19, sedangkan sisanya menjalani karantina di sejumlah tempat isolasi yang disedikan pemerintah setempat.

Baca juga:

Sementara itu, vaksinasi Covid-19 dosis pertama mencapai 65 persen dan diperkirakan pada bulan depan bisa capai target sebanyak 70 persen.

Editor: Muthia Kusuma

  • Libur Nataru
  • Gelombang Ketiga Pandemi Covid-19
  • banyuwangi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!