KBR, Banyumas- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Jawa Tengah menyatakan hujan lebat yang terjadi Kamis siang hingga Jumat dinihari memicu longsor di sembilan titik di enam kecamatan. Dalam peristiwa itu, satu balita meninggal dunia akibat tertimbun longsor di Desa Mlaya, Kecamatan Punggelan, Banjarnegara pada Kamis sore (21/10/2021).
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara, Andri Sulistiyo mengatakan korban bernama Gilang Angga Putra (3 th). Dia tertimbun longsor ketika tidur siang bersama dengan kakak perempuannya, Afiyanti (23 th).
Afiyanti juga turut tertimbun longsor namun selamat dan hanya menderita luka ringan. Hari ini Afiyanti masih dirawat di Puskesmas Punggelan dan mendapat pendampingan psikilogis.
Dia menjelaskan, hari ini seluruh petugas diterjunkan ke titik longsor untuk melakukan pembersihan sekaligus mengantisipasi longsor susulan. Pasalnya, jika kembali hujan lebat, bukan tidak mungkin lokasi yang longsor tersebut akan kembali terjadi longsor susulan. Longsor paling banyak terjadi di ruas jalan kabupaten dan desa sehingga mengganggu lalu lintas warga dan bahkan ada yang sampai tertutup total.
“Kami rekap sampai dini hari ada 9 titik lokasi kejadian. Ya, 9 titik kejadian itu mulai longsor rumah, jalan, kemudian fasilitas umum ya. Kemudian juga banjir kecil-kecil, begitu ya. Kemudian longsor di akses-akses jalan. Yang paling banyak adalah akses jalan kabupaten dan desa yang tertimbun longsor. Dan kami sudah mengerahkan seluruh potensi relawan,” kata Andri Sulistiyo, Jumat (22/10/2021).
Andri Sulistiyo menambahkan, hari ini alat berat diturunkan untuk menyingkirkan material longsor di sejumlah titik. Dia mengklaim, seluruh jalan bisa diakses meski masih memerlukan langkah pengamanan selanjutnya, seperti bronjong darurat dan lain sebagainya. Tim juga membersihkan material longsor di rumah keluarga balita yang tewas tertimbun longsor di Desa Mlaya, Punggelan.
Baca juga: 17 Daerah di Jawa Tengah yang Potensi Longsor
Editor: Rony Sitanggang