KBR, Solo- Pemerintah Kabupaten Solo, Jawa Tengah kembali menemukan klaster Covid-19 di sekolah. Terbaru, sebanyak 21 siswa dan guru di dua SMP menjadi klaster korona. Wali kota Solo, Gibran Rakabuming Raka meminta orang tua dan sekolah memperketat pengawasan protokol kesehatan selama Pembelajaran Tatap Muka.
"Klaster PTM bertambah ya saya minta sekolah dan orang tua bersama-sama menjaga anak agar tidak tertular covid. Berangkat dan pulang sekolah wajib dijemput orang tua atau keluarga. Tidak usah mampir ke mana-mana, apalagi nongkrong atau ke mal. Langsung pulang ke rumah. Saya tidak menyalahkan pihak sekolah jika terjadi klaster, monitoring murid-murid kegiatan apa yang ada di luar sekolah juga perlu diperketat. Ini yang kadang kita kecolongan. Saya butuh bantuan dan perhatian orang tua murid dan sekolah," ucap Gibran di Solo, Jumat, (22/10/2021).
Baca juga:
Klaster Covid PTM SD di Solo, Gibran Tutup Sementara 5 Sekolah
Wali kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menambahkan, bertambahnya klaster sekolah di wilayahnya merupakan bukti masih kurangnya kepatuhan terhadap prokes Covid-19.
Karena itu, pemkot melakukan tracing dan testing pada ratusan siswa dan guru di sekolah yang menjadi lokasi penyebaran virus tersebut.
Para siswa juga dilarang sementara melakukan pembelajaran tatap muka untuk mencegah penyebaran virus lebih luas.
Baca juga:
- Klaster PTM, Luhut Lebih Khawatir Generasi ke Depan Bodoh Jika Sekolah Tutup
- IDAI Dorong Pemerintah Jamin Keamanan Pembelajaran Tatap Muka
Sebelumnya lima sekolah dasar dan dua sekolah menengah pertama menjadi klaster Covid-19 usai Pemkot Solo menerapkan PTM.
Total ada 67 siswa dan guru yang terinfeksi korona dari klaster sekolah swasta maupun negeri di Solo.
Editor: Muthia