KBR, Cilacap- Pemerintah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah memaksimalkan peran warga dalam penanganan Covid-19 seturut melonjaknya kasus Covid-19 usai munculnya klaster pesantren dan sejumlah klaster lain. Pemerintah menerapkan program "Jogo Tonggo" dan "Jogo Santri".
Dia menjelaskan, jika ada warga yang terkonfirmasi positif, maka ketua RT mengajak tetangganya secara bergiliran membantu memenuhi kebutuhan penyintas Covid-19. Dengan demikian penyintas tak perlu keluar rumah selama menjalani isolasi mandiri sehingga bisa mencegah kontak dengan orang lain.
"Baru diindikasikan positif itu kan isolasi diri, isolasi mandiri, itu saudara-saudaranya (tetangga-red) itu langsung memberi makan, tanpa kontak. Jadi makanan itu diletakkan di depan rumah dan sebagainya. Intinya itu kan bagaimana kepedulian kita, masyarakat terhadap mereka yang terkena Covid, atau diindikasikan terkena Covid-19. Jangan sampai, mereka yang kena itu, belanja ke mana-mana sehingga membahayakan orang lain. Sehingga kita dijadwal, digilir itu,” kata M Wijaya.
M Wijaya menambahkan, upaya yang sama juga diterapkan di pondok pesantren dengan istilah "Jogo Santri". Antarpondok pesantren berbagi informasi dan kiat menjaga lingkungan pondok bebas wabah. Pemerintah daerah dan organisasi keagamaan menjadi fasilitator dan jembatan komunikasi.
Sementara, hingga Senin (18/19/2020), Total kasus positif Covid-19 di Cilacap mencapai 913 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 425 orang dinyatakan sembuh, 471 dirawat dan 17 orang meninggal dunia.
Editor: Rony Sitanggang
(Redaksi KBR mengajak untuk bersama melawan virus covid-19. Selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan dengan 3M, yakni; Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan dengan Sabun.)