BERITA

Ribuan Data Pemilih di Rembang Bermasalah

" Jumlah tersebut meliputi pemilih fiktif, pemilih sudah memenuhi syarat namun belum terdaftar, pemilih ganda, pemilih yang telah meninggal dunia, pindah ke daerah lain dan pemilih belum cukup umur. "

Musyafa

Ribuan Data Pemilih di Rembang Bermasalah
Ilustrasi. (Foto: kesbangpol.kemendagri.go.id)

KBR, Rembang – Panitia pengawas Pilkada Kabupaten Rembang, Jawa Tengah menemukan hampir lima ribu orang pemilih bermasalah dalam daftar pemilih sementara (DPS) pemilihan bupati dan wakil bupati.

Jumlah tersebut meliputi pemilih fiktif, pemilih sudah memenuhi syarat namun belum terdaftar, pemilih ganda, pemilih yang telah meninggal dunia, pindah ke daerah lain dan pemilih belum cukup umur.


Anggota Panwas Pilkada Rembang Budi Handayaningsih menyebut panitia pengawas kini masih menelusuri penyebab banyaknya pemilih fiktif di salah satu kecamatan, yang mencapai 300 orang lebih.


Budi Handayaningsih menduga banyak pemilih fiktif disebabkan tingginya lalu lintas keluar masuk santri di pondok pesantren di Rembang.


"Kalau untuk fiktif, pemilih yang nyata-nyata manusianya tidak ada di daerah pemilihan tersebut. Bisa saja di Kecamatan Sarang itu banyak pondok pesantren. Kontribusi terbesar kemungkinan dulu dulu, karena keluar masuk santri," kata Handayaningsih kepada KBR, Kamis (1/10).


Handayaningsih mengatakan penyebab lain munculnya pemilih bermasalah karena sistem daftar pemilih secara online (dalam jaringan) masih kacau.


Sebenarnya saat pencocokan dan penelitian (coklit) beberapa waktu lalu, Panitia Pemungutan Suara di setiap desa sudah melakukan pencoretan pemilih bermasalah. Namun nama pemilih yang dicoret ternyata muncul lagi.


Panwas Pilkada Rembang merekomendasikan kepada KPU Rembang agar tidak mengandalkan sistem online tersebut dan menggunakan pemeriksaan manual, agar datanya akurat.


Editor: Agus Luqman

 

  • pilkada
  • pilkada serentak
  • pilkada 2015
  • DPS
  • daftar pemilih
  • KPU
  • pemilih ganda

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!