BERITA

Presiden Jokowi Yakin Produksi Padi Meningkat 30 Persen

"Pupuk tersebut diklaim mampu meningkatkan produksi padi dengan kualitas baik hingga 11 ton per hektare-nya."

Presiden Jokowi Yakin Produksi Padi Meningkat 30 Persen
Panen padi di Bondowoso, Jawa Timur. (Foto: Friska Kalia/ KBR)

KBR, Solo - Presiden Joko Widodo optimistis produksi padi nasional bisa meningkat hingga 30 persen tahun ini. Ini disampaikan presiden saat meninjau Panen Raya di Sukoharjo, Jawa Tengah, hari ini, Sabtu (3/10).

Optimisme ini berdasarkan hasil panen padi petani setempat yang menggunakan pupuk mikroba Pomi dan Beka. Pupuk tersebut diklaim mampu meningkatkan produksi padi dengan kualitas baik hingga 11 ton per hektare-nya.


“Saya ke sini ingin melihat secara langsung berapa hasil panen ini..Saya ingin memastikan bahwa satu hektare lahan sawah ini bisa menghasilkan 10 ton padi..kalau ini benar bisa menghasilkan minimal 10 ton padi dalam satu hektare lahan, akan saya kembangkan besar-besaran ke berbagai daerah, provinsi-provinsi yang lain..kalau dalam kunjungan saya kemarin ke Karawang, kenapa saya datang, karena dikembangkan varietas padi jenis IPB 3S, satu hektare bisa menghasilkan sekitar 13,4 ton per ubin, nett-nya ya sekitar 10-11 ton..” kata Jokowi, Sabtu (3/10).


Presiden Joko Widodo bersama Menteri Pertanian Amran Sulaiman berkunjung ke lokasi panen raya padi di Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah, pagi tadi, Sabtu (3/10).. Tanaman padi yang akan dipanen merupakan hasil penerapan teknologi atau metode di Denfarm 3 in 1.


Metode 3 in 1 merupakan perpaduan BeKa (Dekomposer), Hazton, dan Pomi. Teknologi Hazton adalah metode tanam padi dengan bibit padat, yaitu 20:30 bibit per lubang tanam. Metode Hazton yang menggunakan benih tua yang berumur 25-35 hari, dengan penanaman 20-30 rumpun per lubang tanam, menjadikan seluruh rumpun tanaman merupakan tanaman induk. 

  • Panen Raya Padi
  • Produksi Padi Nasional
  • Presiden Jokowi
  • Sukoharjo
  • Jawa Tengah
  • Petani Padi Sukoharjo
  • Pupuk Mikroba Pomi dan Beka
  • Amran Sulaiman
  • Kementan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!