BERITA

Peringatan Asyura di Bandung Diprotes

"Kelompok penentang berdalih acara ilegal karena tidak berizin."

Arie Nugraha

Peringatan Asyura di Bandung Diprotes
Massa yang menentang peringatan Asyura di Bandung, Jumat (23/10), membentangkan spanduk penolakan. (Foto: Arie Nugraha/KBR)

KBR, Bandung- Peringatan Asyura oleh kelompok Ikatan Jemaah Ahlul Bait di lapangan Sidolig, Jalan Ahmad Yani, Bandung malam tadi, diprotes oleh kelompok intoleran. Mereka berbaris di seberang lapangan Sidolig dengan membentangkan beberapa spanduk penolakan tersebut.

Menurut juru bicara dari kelompok tersebut, Mohammad Roin, peringatan ini dianggap ilegal karena tidak memiliki ijin. Mereka juga klaim telah layangkan surat penolakan kepada instansi terkait.


"Kita tahu dari medsos yang mereka sebarkan sendiri. Jadi ternyata memang mereka tidak melakukan di Muthahari tapi diarahkan kesini. Kita juga sudah enggak tahu tapi jam 19.15 WIB tahu-tahu di medsos mereka keluar pengumuman itu, sehingga jadi tahu. Dan orang - orang yang datang ini juga mendadak, ada yang sedang dirumahnya, ada yang sedang ngaji, ada yang sedang dengan keluarganya, tapi di mesdos keluar ya sudah," ujarnya kepada KBR, Jumat (24/10).


Mohammad Roin menambahkan, informasi yang diperolehnya tentang lokasi latihan tim Persib ini digunakan untuk peringatan Asyura, berdasarkan ijin dari Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.


Untuk itu kata dia, kelompoknya akan melakukan konfirmasi hal tersebut dengan mendatangi Ridwan Kamil. Namun saat ditanyai kapan waktunya, Roin belum dapat memastikannya.


Sementara itu Kepala Polisi Kota Bandung, Angesta Romano Yoyol menyebutkan, acara yang dimulai pada jam 16.00 WIB ini terus berlangsung sampai jam 22.00 WIB tanpa adanya gangguan. Yoyol mengatakan pada acara peringatan Asyura ini, sebanyak 1500 peserta dengan penjagaan 1000 anggotanya.

Editor: Dimas Rizky

  • intoleransi
  • Syiah
  • Peringatan Asyura
  • Tolak
  • Agama
  • petatoleransi_08Jawa Barat_merah
  • Toleransi
  • Bandung

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!