BERITA

Pemkab di NTT Diminta Alokasikan Dana Rawan Pangan

"Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur minta pemerintah kabupaten di daerah itu menyiapkan dana untuk antisipasi rawan pangan. "

Pemkab di NTT Diminta Alokasikan Dana Rawan Pangan
Lahan sawah kering akibat musim kemarau panjang. Foto: jabarprov.go.id

KBR, Jakarta - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur minta pemerintah kabupaten di daerah itu menyiapkan dana untuk antisipasi rawan pangan.

Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan NTT, Haji Husen mengatakan, pemerintah provinsi dan kabupaten memiliki beras cadangan rawan pangan. Tapi pemerintah kabupaten juga perlu menyiapkan dana antisipasi rawan pangan seperti di kabupaten Kupang, Sikka, dan Sumba Timur.


"Tidak kalah pentingnya itu, intervensi yang dilakukan oleh bupati dan walikota masing-masing 100 ton. Di tingkat provinsi, 200 ton. Di BKP2 tingkat provinsi, kami sekitar 86 ton untuk menjaga dan di dinas sosial provinsi 10 ton.


"Tapi dari itu beberapa kabupaten punya intervensi, dia ambil dana dari DAKnya, seperti di Kabupaten Kupang, Sikka, Sumba Timur, itu ada dana mereka. Bahkan di Kabupaten Sikka dia beli tidak hanya beras, tetapi kacang hijau juga," kata Haji Husen di Kupang Jumat (02/10/2015).


Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan NTT, Haji Husen menambahkan, intervensi rawan pangan perlu dilakukan. Dia minta kabupaten lain meniru pola tiga kabupaten itu dalam antiipasi rawan pangan.


Dia mengatakan, berdasarkan informasi dari BMKG NTT, musim hujan baru akan terjadi pada pertengahan November dan awal Desember pada sebagian besar wilayah NTT. Haji Husen mengatakan, beras yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi masih tersedia, juga di BKP2 serta Dinas Sosial NTT.





Editor: Quinawaty Pasaribu 

  • antisipasi rawan pangan
  • NTT
  • Haji Husen

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!