BERITA

Demi Regenerasi Perajin, Banyuwangi Buka SMK Jurusan Batik

"Di SMK Jurusan Batik ini, para siswa akan diajarkan praktek desain, mencanting, serta teknis pewarnaan batik. "

Demi Regenerasi Perajin, Banyuwangi Buka SMK Jurusan Batik
Ilustrasi. Anak sekolah belajar membatik. (Foto: www.batik.go.id)

KBR, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur mulai membuka pendidikan membatik di sekolah. Jurusan Batik dibuka di SMK Negeri 2 Tegalsari.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan ia akan mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur agar agar Jurusan Batik ini ditetapkan sebagai jurusan resmi di sekolah-sekolah di Jawa Timur.


Azwar Anas mengatakan pembukaan jurusan pendidikan batik itu sebagai salah satu cara mempercepat regenerasi perajin dan pelaku industri batik lokal yang saat ini jumlahnya  masih terbatas.

 

Di SMK Jurusan Batik ini, para siswa akan diajarkan praktek desain, mencanting, serta teknis pewarnaan batik. Nantinya, SMK Negeri 2 Tegalsari juga akan bekerjasama dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah yang menampung limbah batik.

 

"Sekolah batik sudah ada, sekarang lagi masa persiapan tapi sudah penerimaan murid baru. Tetapi matangnya nanti 2016 dengan sekolah yang baru. Sehingga MoU persiapan dengan beberapa sekolah batik di luar Banyuwangi ke depan akan ditingkatkan," kata Abdullah Azwar Anas. (15/10/2015).

 

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas  menambahkan, SMK jurusan batik ini akan menjadi kebanggan bersama, serta pemersatu dan penggerak roda perekonomian yang berkontribusi langsung ke pembangunan. Sehingga diperlukan berbagai upaya untuk mengembangkan industri batik daerah.

 

Upaya promosi batik banyuwangi selama ini dilakukan melalui Banyuwangi Batik Festival dan mengenalkan batik Banyuwangi lewat ajang Indonesia Fashion Week.


Menurut Anas, didirikannya SMK batik ini, agar para lulusan sekolah itu nanti tidak lagi kesulitan mencari kerja, melainkan cukup memberdayakan dirinya sendiri dengan mengembangkan batik.


Editor: Agus Luqman 

  • SMK
  • batik
  • banyuwangi
  • jawa timur
  • kebudayaan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!