BERITA

Antusiasme Remaja Bogor Soal 'No Bra Day'

" Anisa menambahkan, untuk beraktifitas memang tidak memungkinkan baginya untuk tidak menggunakan bra. Karena itu, ia mensiasati dengan menggunakan jaket atau sweater."

Antusiasme Remaja Bogor Soal 'No Bra Day'
Walikota Bandung Ridwan Kamil dalam sebuah acara edukasi melawan kanker payudara dengan cara SADARI (Periksa Payudara Sendiri). (Foto: portal.bandung.go.id)

KBR, Bogor - Hari Tanpa Bra Sedunia atau yang lebih dikenal no bra day, ternyata bukan lagi hal yang tabu bagi para pelajar di Bogor.

Para pelajar sangat antusias dan sangat mengerti sekali terkait peringatan tanpa bra ini.


Anisa, pelajar SMK di Bogor mengaku sudah sejak lama mengetahui adanya ajakan sehari tanpa menggunakan bra. Baginya, ada hal positif dari kampanye sehari tanpa bra ini.


"Memang ada yang menanggapi positif dan negatif yah terkait hari ini. Kalau yang negatif pasti cowok yang melihatnya gimana gitu. Tapi bagi yang positif, memandangnya pasti beda. Jadi bagi wanita tuh, hari ini seperti hari kesehatan di bagian payudara," katanya saat ditanya KBR, Selasa (13/10).


Anisa menambahkan, untuk beraktifitas memang tidak memungkinkan baginya untuk tidak menggunakan bra. Karena itu, ia mensiasati dengan menggunakan jaket atau sweater.


"Atau bisa lepas pas di rumah. Tapi memang pada dasarnya saya kalau di rumah selalu lepas bra," jelasnya.


Bulan Oktober dikenal sebagai Bulan Peduli Kanker Payudara. Beberapa tahun lalu, untuk peduli kanker wanita hanya diminta menuliskan warna bra yang dikenakan.


Yakni cukup menuliskan Yellow atau Red di Facebook. Dan aksi semakin berkembang yang akhirnya tanggal 13 Oktober ditetapkan sebagai Hari Tanpa Bra Sedunia.


Editor: Agus Luqman 

  • kanker payudara
  • Hari Tanpa Bra Sedunia
  • No Bra Day
  • kesehatan
  • dunia remaja

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!