BERITA

Aktivis: Stop Pekerjakan Anak di Masa Tanam Tembakau

"Aktivis meminta orang tua tak memaksa anak-anak bekerja."

Musyafa

Aktivis: Stop Pekerjakan Anak di Masa Tanam Tembakau
Aktivis stop pekerja anak mengisi kegiatan bersama siswa SD di Kec. Sulang, Rembang (Foto: Musyafa/KBR)

KBR, Rembang– Sejumlah kalangan di kabupaten Rembang, Jawa Tengah menggiatkan kampanye stop pekerja anak, terutama di sektor tembakau. Salah satu aktivis stop pekerja anak, Agus Rohmatullah menuturkan biasanya saat penyiapan bibit dan perajangan daun tembakau, anak anak sering dilibatkan, karena ruang lingkup aktivitas berada di sekitar rumah. Pihaknya berharap, orang tua mengembalikan hak-hak anak, yakni belajar dan bermain. 

"Pada saat pra tanam itu kan dilakukan di sekitar rumah. Jadi keterlibatan anak-anak seperti otomatis gitu lho. Karena di lingkungan main mereka. Mungkin orang tua tidak menyadari. Anak anak tugasnya ya belajar dan bermain. Bukan untuk bekerja," jelasnya kepada KBR, Sabtu (24/10).

Agus Rohmatullah menambahkan pihaknya yang tergabung dalam Stapa Center melakukan program di dua sekolah dasar sentra tanaman tembakau.

Siswa kelas IV–VI pada sore hari sehabis pulang sekolah, diajak kembali ke sekolah. Mereka mengikuti latihan hitung cepat, pengenalan lingkungan maupun marching band. Tujuannya, supaya anak anak tidak disuruh bekerja. Tapi bisa mengembangkan bakatnya.

Editor: Dimas Rizky

  • ketenagakerjaan
  • Pekerja Anak
  • tembakau
  • berita

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!