NUSANTARA

Karawo Diharapkan Bisa Saingi Kepopuleran Batik

"Sebanyak 1.500 peserta akan berpartisipasi dalam Festival Karawo Provinsi Gorontalo 2014. Festifal berupa peragaan dan pameran kain Kerawang yang menjadi hasil kerajinan khas Gorontalo."

Karawo Diharapkan Bisa Saingi Kepopuleran Batik
Karawo, Gorontalo

KBR, Gorontalo - Sebanyak 1.500 peserta akan berpartisipasi dalam Festival Karawo Provinsi Gorontalo 2014. Festifal berupa peragaan dan pameran kain Kerawang yang menjadi hasil kerajinan khas Gorontalo.

Dalam festifal ini, selain pelaku industri seperti Usaha Kecil Menengah (UKM), unsur Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) se-Provinsi Gorontalo juga menjadi peserta.

Menurut Ketua Umum Panitia Festival Karawo 2014, Haris Haju, jumlah peserta tahun ini meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini, kata dia, menunjukkan keinginan yang besar dari masyarakat untuk mempromosikan Karawo untuk bisa sejajar dengan kepopuleran Batik.

"Kami berupaya semaksimal mungkin Karawo ini bukan hanya konsumsi di daerah tapi kami berupaya dia akan bisa sama dengan batik. Batik dikenal di seluruh Indonesia bahkan di dunia. Dari desain kami cukup bagus dan kualitas pakaiannya juga bagus, tapi kami menang dari sisi Karawo ini merupakan pekerjaan kreativitas dengan sulaman tangan sehingga menarik para pembeli nanti," ujar Haris Haju kepada Portalkbr, Selasa (14/10).

Festival Karawo merupakan agenda tahunan pemerintah Provinsi Gorontalo yang dimulai sejak tahun 2010. Melalui event ini, pemerintah berupaya mempromosikan Karawo ke tingkat Nasional bahkan Internasional.

Kegiatan ini akan berlangsung mulai Rabu besok (15/10) hingga 19 Oktober mendatang dengan mengusung tema “Merakyat dan Mendunia”. Konsep Karnaval Karawo tahun 2014 ini pun didasarkan pada empat potensi utama Provinsi Gorontalo yakni perikanan, peternakan, perkebunan dan pertanian.  

Editor: Anto Sidharta


  • Karawo
  • Gorontalo

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!