NUSANTARA

Bentrok, Senjata TNI dan Brimob di Pirime Ditarik

Bentrok, Senjata TNI dan Brimob di Pirime Ditarik

KBR, Jayapura - Kodam Cenderawasih dan Polda Papua menarik sejumlah senjata yang dipegang oleh prajuritnya yang bertugas di Pirime, Kabupaten Lanny Jaya. Ini dilakukan setelah baku tembak sehari sebelumnya antara prajurit TNI dari Batalyon 756/Wamena dan anggota Brimob dari Kelapa Dua Jakarta yang di BKO-kan di Pirime.

Panglima Kodam Cenderawasih, Fransen Siahaan mengatakan, penarikan senjata itu dilakukan untuk mengantisipasi serangan susulan antara keduanya pihak. Pihaknya mengaku terus berkoordinasi dengan Batalyon 756/ Wamena dan Dandim 1702 Wamena, agar situasi tak meluas.

“Kemudian saya sudah telepon kapolda, sehingga senjata kita tarik dulu, biar tidak ada sesuatu apa, tetapi senjata itu bisa sewaktu-waktu digunakan. Sekarang saya perintahkan Komandan Batalyon, Dandim mengecek keadaan semua anggota supaya itu tidak terjadi persoalan lain. Tapi persoalan sudah diselesaikan, situasi sudah kondusif,” kata Fransen Siahaan kepada Portalkbr, Selasa (14/10). 

Baku tembak antara TNI dan Brimob terjadi sehari sebelumnya di sekitar daerah Pirime, Kabupaten Lanny Jaya. Pemicunya adalah saat anggota Brimob melakukan razia kendaraan yang melintas di jalur tersebut.

Saat itu ada anggota TNI yang tidak terima di razia. Anggota TNI itu telah mengatakan kepada anggota Brimob yang bertugas bahwa ia adalah anggota TNI aktif di Pos 756 Pirime.

Namun Brimob tak menggubrisnya, bahkan berkata dengan nada tinggi bahwa ia tak takut dengan TNI dan menyebabkan situasi tegang dan memanas.

Sesaat setelah kejadian, anggota TNI melaporkan kejadian tersebut kepada komandannya. Untuk menyelesaikan persoalan tersebut, maka komandan pos bersama dengan Kapolsek Pirime mendatangi Pos Brimob dengan rombongan mobil. Namun mereka malah ditembaki dari arah Pos brimob, hingga menyebabkan Komandan Pos 756, Ali terkena tembakan di kakinya.

Editor: Anto Sidharta


  • Bentrok
  • Senjata TNI dan Brimob
  • Pirime

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!