NUSANTARA

Terbengkalai, Empat Unit KFC di Kaltim Segera Dijual

"KBR68H, Jakarta "

Ronny Rahmata

Terbengkalai, Empat Unit KFC di Kaltim Segera Dijual
KFC, Kaltim, pailit

KBR68H, Jakarta – Tiga kota dan kabupaten di Kalimantan Timur bakal datangi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan notaris untuk membahas rencana pailit 4 Unit kapal feri cepat (KFC).

Sebelumnya kapal bekas yang dibeli dari Belanda itu dinyatakan terbengkalai dan tidak beroperasi lagi setelah satu kali beroperasi. Walikota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan, bangkai kapal akan dijual setelah proses pailit dilakukan.

Namun diakui Rizal, sampai saat ini proses pailit belum berjalan mulus karena salah satu pemerintah yang ikut menanam saham, yakni Walikota Paser belum setuju dengan rencana ini.

“Kita akan konsultasi ke BPKP dan notaris, apakah kalau salah satu tidak setuju apa masih bisa dilakukan RUPS atau sejenisnya. Kedua, kita dan ketua DPRD akan datang ke Paser membujuk bupatinya. Kan tidak bisa dia melepaskan diri dari tanggungjawab. Karena itu bagian dari tanggungjawab dia kan,” jelas Rizal dalam Program Sarpag KBR68H.

Pada 2002 empat daerah di Kalimantan Timu patungan membeli satu Kapal Feri Cepat (KFC) seharga Rp 32 miliar. Tujuannya untuk melayani tranportasi laut bagi keempat daerah pesisir timur Kalimantan Timur itu, yakni kota Balikpapan, Bontang, Kutai Timur dan Paser.

Namun kenyataannya kapal tersebut terbengkalai atau rusak tanpa bisa beroperasi lagi, serta tidak ada upaya perbaikan maupun kelanjutan dari bisnisnya. Akibatnya, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di laporan keuangan keempat daerah yang menanamkan modal di PT BKT, terutama Balikpapan, memberikan predikat Wajar dengan Pengecualian (WDP).
 

Editor: Suryawijayanti 

  • KFC
  • Kaltim
  • pailit

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!