NUSANTARA

Sapi Wakapolri Oegroseno Korbankan Kaki Penjagal

Sapi Wakapolri Oegroseno Korbankan Kaki Penjagal

KBR68H, Jakarta - Ada kejadian unik saat penyembelihan hewan kurban milik pejabat teras di Mabes Polri. Saat proses penyembelihan sapi seberat 1 ton lebih itu, salah seorang penjagal, Suarno mengalami patah kaki.

Kejadian ini berawal saat tim jagal yang beranggotakan sekitar delapan orang itu berusaha menumbangkan sapi berjenis Ongole milik Wakil Kepala Kepolisian Indonesia Oegroseno. Selama 10 menit, mereka berusaha menumbangkan sapi berwarna putih itu. Tapi sapi itu masih tetap berdiri meski kaki depan bagian kiri sudah terikat.

Suarno, yang memang dikenal handal sebagai pawang dan tukang jagal sapi ini pun berusaha menenangkan sang sapi dengan menepuk-nepuk kepala sapi tersebut. Namun naas, saat timnya berhasil menggulingkan sapi, kaki kirinya terperosok ke lubang tempat penyembelihan sapi.

Suarno tidak bisa menghindar saat sapi kurban Oegroseno tersebut menginjak kakinya. Walhasil kakinya mengalami patah tulang. Sambil menahan rasa sakit, ia pun memberi tahu rekannya. "Sakit, sakit. Sepertinya patah ini," ujarnya sambil meringis kesakitan.

Lalu, tim jagal beserta sejumlah panitia kurban di Mabes Polri bergegas membopong pria setengah baya itu ke mobil ambulans yang memang sudah disiapkan di lokasi. Setelah diperiksa oleh medis Mabes Polri, ia didagnosa menderita patah tulang. "Sepertinya memang patah tulangnya ini," kata salah seorang petugas medis. Kemudian, Suarno pun dibawa ke Rumah Sakit untuk ditangani lebih lanjut.

Tahun ini, Mabes Polri mendapatkan sumbangan hewan qurban sebanyak 23 ekor, 17 sapi dan 6 kambing. Hewan qurban tersebut berasal dari para pejabat utama Mabes Polri. Rencananya daging quban akan didistribusikan ke asrama-asrama polisi, masyarakat, dan yayasan yatim piatu di lingkungan Mabes Polri.
 
Editor: Suryawijayanti 

  • sapi
  • kurban
  • ogroseno

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!