NUSANTARA

Harga Sapi di Sangatta Mencapai Rp20 Juta per Ekor

"KBR68H, Sangatta - Menjelang Hari Raya Idul Adha, harga sapi di Sangatta Kutai Timur Kalimantan Timur mulai melambung tinggi. Harga sapi sudah naik hingga Rp 2-5 juta per ekor."

Harga Sapi di Sangatta Mencapai Rp20 Juta per Ekor
harga sapi, idul adha, sangatta, 20 juta


KBR68H, Sangatta - Menjelang Hari Raya Idul Adha, harga sapi di Sangatta Kutai Timur Kalimantan Timur mulai melambung tinggi. Harga sapi sudah naik hingga Rp 2-5 juta per ekor.  Pasalnya, selain mendatangkan hewan dari Sulawesi, susah dan mahalnya harga rumput di Sangatta juga menjadi alasan utama kenaikan harga sapi.

Menurut salah satu penjual sapi, Erwin, kenaikan hewan sapi kurban ini bervariasi mulai dari Rp2 juta hingga Rp5 juta per ekor. Harga sapi pada hari-hari biasa untuk umur 3 tahun dijual dengan harga Rp7-10 juta per ekor. Kini harganya sudah mencapai Rp12 juta per ekor. Sedangkan untuk umur 5 tahun ke atas semula hanya seharga Rp15-18 juta, sekarang sudah mencapai 20 juta/ekor.

“Jadi sekarang harga sapi tidak ada lagi yang 10 jutaan pak, sudah naik semua. Apalagi sapinya langsung kita datangkan dari Sulawesi. Sekarang sudah 20 ekor yang ada di Sangatta, besok akan datang lagi 30 ekor. Jadi semuanya ada 50 ekor. Dari semua harga sapi tersebut berpariasi, yang jelas semua di atas 10 juta”ujar Erwin.

Ia menambahkan, harga sapi yang saat ini dijualnya belum stabil. Harga jual akan terus naik menjelang hari raya Idul Adha. Karena itu, dia menyarankan kepada konsumen yang akan berkurban untuk membeli sapi jauh-jauh hari sebelumnya. 

“Kami perkirakan kenaikan harga sapi akan terus terjadi hingga Hari Raya Idul Adha tiba. Jadi bagi yang berminat silahkan beli duluan stok yang ada, mumpung belum naik lagi.” kata dia.

Sumber: Radio Gema Wana Prima

Editor: Doddy Rosadi

  • harga sapi
  • idul adha
  • sangatta
  • 20 juta

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!