NUSANTARA

GKR Hemas: Senang, Tapi Gimana Yah, Rumah Jadi Sepi

"KBR68H, Yogyakarta - Pernikahan GKR Hayu dan KPH Notonegoro merupakan mantu terakhir dari kelima putri Sri Sultan HB X dan permaisuri GKR Hemas. Peristiwa besar ini membuat haru ibunda dan tampak membuat bahagia ayahanda."

Radio Star Jogja

GKR Hemas: Senang, Tapi Gimana Yah, Rumah Jadi Sepi
hemas, sultan, royal wedding

KBR68H, Yogyakarta - Pernikahan GKR Hayu dan KPH Notonegoro merupakan mantu terakhir dari kelima putri Sri Sultan HB X dan permaisuri GKR Hemas. Peristiwa besar ini membuat haru ibunda dan tampak membuat bahagia ayahanda.

Setengah jam sebelum acara panggih pengantin di Bangsal Kencana, Selasa (22/10), pasangan raja dan ratu Yogyakarta hadir untuk memberi salam kepada para tamu terutama di deretan tamu VVIP. Sri Sultan yang mengenakan surjan taqwa dasar putih dengan motif biru dan tosca tampak segar dengan air muka berseri, di sampingnya selalu ada GKR Hemas mendampinginya.

Diantara para tamu, Sultan cukup lama mengobrol dengan Wapres Boediono yang saat sebelum acara dimulai sedang bersama dengan Wapres RI ke-6 Try Sutrisno dan Ketua DPD RI Erman Gusman. Secara terpisah GKR Hemas berbincang dengan Herawati Boediono.

Sekitar lima menit sebelum kehadiran presiden dan ibu negara, Sri Sultan dan GKR Hemas telah siap di emper Bangsal Kencana menyambut para tamu, terutama menanti kehadiran presiden. Pada kesempatan ini, Bu Ratu sempat membetulkan posisi keris Ngersa Dalem kemudian diminta berpose untuk diabadikan sejumlah awak media.

Pada prosesi panggih hingga pondhongan para tamu di VVIP menyaksikan berdiri termasuk presiden dan wapres. Senyum terlihat dari pimpinan dan ibu negara ketika pengantin putri berhasil dipondhong atau diangkat paman dan suaminya.

Melihat peristiwa tersebut, Sultan dan Hemas terlihat cukup serius memerhatikan prosesi, hingga akhirnya prosesi berjalan lancar dilanjutkan salaman dengan para tamu.

Pada kesempatan bertemu media, GKR Hemas mengaku lega, bahagia sekaligus merasa kehilangan ketika putri keempatnya menikah.

“Namanya juga mantu terakhir, senang tapi gimana ya, nanti rumah jadi sepi,” ujarnya agak tersendat karena haru.

Sebagai ibu, Hemas sangat bahagia semua putrinya telah menemukan keluarga dan akan bertumbuh di lingkungan sosial lebih luas dengan bergabung bersama keluarga besar suaminya. Ia berharap semua putri terkhusus GKR Hayu tetap menjaga budaya tradisi dan prinsip yang diajarkan untuk hidup baik di tengah masyarakat.

Sumber: Radio Star Jogja

Editor: Doddy Rosadi

  • hemas
  • sultan
  • royal wedding

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!