NUSANTARA

Dua Balita di Balikpapan Menangis Jika Tidak Diberi Rokok

Dua Balita di Balikpapan Menangis Jika Tidak Diberi Rokok

KBR68H, Balikpapan – Dinas Kesehatan Kota Balikpapan menemukan ada dua balita berusia 4 tahun perokok berat.

Kepala Dinas Kesehatan kota Balikpapan Dyah Muryani mengatakan, dalam sehari balita tersebut menghabiskan berbungkus-bungkus rokok. Jika tidak diberi rokok kedua balita itu akan terus menangis dan berteriak.

Kata Dyah, balita itu menjadi perokok karena terpengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan sekitarnya. Kedua orang tua balita itu juga perokok berat. Meski sudah pernah dicoba melepaskan kebiasaan dan ketergantungan, namun karena lingkungannya, balita itu kembali ketergantungan.

“Ada yang balita itu ada, ada yang 4 tahun ada di (wilayah) Batu Ampar, ya kita kemarin ajukan threatmen, karena itu lingkungannya yang belum membuat treatment dia, pas dia sudah baik, ketika kembali ke lingkungannya, ya diantara tukang-tukang ojek itu (perokok), ya orang tua nya perokok juga, di tempat ini (Balikpapan) baru ditemukan dua
(balita),” kata Dyah Muryani.

Kepala Dinas Kesehatan kota Balikpapan Dyah Muryani mengakui, hingga kini kesulitan melepaskan kedua balita itu dari kebiasaan dan ketergantungan rokok. Meski, saat ini kedua balita itu kembali menjalani terapi penyembuhan.

Editor: Doddy Rosadi

  • balita
  • balikpapan
  • kecanduan
  • rokok

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!