NUSANTARA

Akhirnya, Blokir Jalan Menuju Kupang pun Dibuka

"Warga Desa Nitbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur hari ini (14/10) mulai membuka blokir jalan menuju Kota Kupang. Ini dilakukan warga setelah ada janji dari kepolisian setempat untuk mengungkap kasus pertikaian antara pemu"

Akhirnya, Blokir Jalan Menuju Kupang pun Dibuka
Blokir Jalan, Kupang, bentrok antarwarga

KBR68H, Kupang –  Warga Desa Nitbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur hari ini (14/10) mulai membuka blokir jalan menuju Kota Kupang. Ini dilakukan warga setelah ada janji dari kepolisian setempat untuk mengungkap kasus pertikaian antara pemuda Desa Nitbaun dengan Desa Merbaun.

Blokir dilakukan warga Nitbaun setelah Sabtu dini hari lalu (12/10) seorang warga di desa itu tewas akibat perkelahian dengan pemuda Desa Merbaun. Dalam insiden itu, seorang warga Merbaun juga tewas. Pemblokiran  jalan di tengah Desa Nitbaun itu untuk melarang warga Desa Merbaun yang hendak pergi ke Kota Kupang. Jalan itu adalah satu-satunya jalan yang menghubungkan wilayah itu dengan Kota Kupang.

Sebelumnya, Sabtu lalu pascapertikaian, warga Desa Nitbaun mengamuk dengan berteriak keras memprotes kinerja aparat polisi saat membawa jenazah Naisanu, korban tewas dari Desa Nitbaun, ke Rumah Sakit Bhayangkara Kupang untuk diotopsi. Protes bahkan dilakukan di depan Kapolres Kupang Dominikus Yemporase dan anak buahnya.

Sementara itu, Lurah  Teun Baun, Abrido Munirasi mengatakan, pemuda di kedua desa itu sudah sering bentrok. Penyebabnya akibat dendam lama yang disulut dari masalah sepele.

"Setiap kali terjadi bentrokan, warga selalu melapor ke polisi agar segera ditangani," kata Abrido Munirasi di Kupang.

Abrido meminta agar dua kepala desa itu secepatnya menyelesaikan masalah pertikaian pemuda itu agar korban kelak tidak bertambah.

Editor: Anto Sidharta

  • Blokir Jalan
  • Kupang
  • bentrok antarwarga

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!