Massa dari sejumlah organisasi yang mengatasnamakan Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM) itu berdemonstrasi menentang agresi militer Myanmar yang mengorbankan warga etnis Rohingya di negara bagian Rakhine, Myanmar.
Aksi itu diwarnai perobekan replika bendera Myanmar. Para aktivis meminta pemerintah Indonesia menyelamatkan muslim Rohingya dan mengusir Duta Besar Myanmar dari Indonesia.
Bahkan, para mahasiswa mengancam akan menurunkan bendera Myanmar, salah satu dari 10 bendera negara anggota ASEAN yang berkibar di taman ASEAN Jombang.
Salah seorang demonstran, Kiki Humairoh Janah mengatakan kejahatan genosida yang dilakukan militer Myanmar terhadap warga etnis Rohingya merupakan pelanggaran HAM berat. Dia menilai, lembaga internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mandul dalam menghadapi koflik di Myanmar.
"Di sini kami dari Gerakan Aktivis Mahasiswa ingin menurunkan bendera Myanmar dari ASEAN. Itu tekad kami dan mengusir Kedubes dari ASEAN. Myanmar itu ada di ASEAN, kenapa ASEAN yang memiliki julukan kedamaian tetap diam saja melihat negaranya hancur seperti itu? Seharusnya ASEAN mengeluarkan Myanmar," kata Kiki Humairoh.
Para mahasiswa juga mengecam pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi karena membiarkan konflik terus terjadi. Mereka menganggap Aung San Suu Kyi tidak lagi layak menyandang peraih Nobel Perdamaian.
Aksi mahasiswa itu mendapat pengawalan ketat dari Kepolisian Jombang.
Kabupaten Jombang merupakan daerah pertama di Indonesia yang memiliki taman ASEAN. Taman itu berada di Kawasan Simpang Tiga Ringin Contong, Kabupaten Jombang. Di dalam taman itu berkibar 10 bendera negara anggota ASEAN.
Baca juga:
-
Mahasiswa Medan Demo Minta Jokowi Kirim Pasukan ke Myanmar
-
Etnis Rohingya Asal Myanmar di India Terancam Dideportasi
Editor: Agus Luqman