BERITA

Warga Banyumas Konsumsi Air Sumur Bercampur Air Laut

"Akibat intrusi air laut, ratusan sumur warga di Kecamatan Sumpyuh Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah terasa asin. "

Warga Banyumas Konsumsi Air Sumur Bercampur Air Laut
Warga Banyumas ini harus menempuh jarak 400 meter untuk mendapat air bersih bantuan. Musim kemarau ini, air sumur mereka terkena intrusi air laut sehingga terasa asin. (Foto: M Ridlo susanto/KBR)

KBR, Banyumas - Akibat intrusi air laut, ratusan sumur warga di Kecamatan Sumpyuh Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah terasa asin.

Lantaran tak ada pilihan lain, warga terpaksa mengkonsumsi air laut tersebut.


Kepala Dusun Bojongan Hadi Sumarto mengatakan warga sudah berusaha menyaring air berkali-kali namun rasa asin tidak hilang.


Selain rasanya asin, air sumur warga juga berwarna kuning dan berbau karat besi.


Hingga kini belum ada satu pun mobil tangki bantuan air bersih yang dikirim ke dusun Bojongan.


"Rasanya asin sekali. Padahal sudah disaring berkali-kali, tapi tetap asin. Termasuk rumahnya Pak Lurah, air sumur hanya untuk nyuci. Kalau buat minum itu ambil airnya jauh, sekitar 300, 400 sampai 600 meter. Ngantrinya sampai satu jam lebih," kata Hadi Sumarto.


Setiap kali kemarau panjang, sumur warga di dusun Bojongan selalu berasa asin. Padahal, jarak dengan laut lebih dari 1 kilometer.


Pengelola dusun dan desa mengklaim sudah mengajukan permintaan ke Pemda agar dibangun saluran PDAM. Namun hingga kini belum ada tindak lanjut.


Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas Prasetyo budi mengatakan BPBD menyiapkan 600 tangki air bersih untuk mengantisipasi permintaan bantuan air bersih.


Namun, lantaran permintaan air bersih terus bertambah, kiriman bantuan air bersih belum menyentuh seluruh desa.


Editor: Agus Luqman

 

  • kemarau
  • air bersih
  • air laut
  • kekeringan
  • intrusi air laut
  • Banyumas
  • Jawa Tengah
  • BPBD

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!