BERITA

Pedagang Diminta Tak Jual Hewan Kurban Sakit

"Penyakit yang ditemukan pada hewan kurban diantaranya penyakit mata, batuk pilek dan beberapa penyakit lainnya. "

Zaenudin Syafari

Pedagang Diminta Tak Jual Hewan Kurban Sakit
Dinas Kesehatan memeriksa hewan kurban yang diperjual belikan di Mataram, NTB. (Foto: Zaenudin Syafari/KBR)

KBR, Mataram - Dinas Pertanian Kelautan dan Perikanan Kota Mataram Nusa Tenggara Barat menemukan sejumlah hewan kurban yang sakit. Dinas meminta agar hewan-hewan itu tidak dipaksakan dijual ke masyarakat.

Kepala Dinas Pertanian Kelautan dan Perikanan Kota Mataram Mutawalli  mengatakan, penyakit yang ditemukan pada hewan kurban diantaranya penyakit mata, batuk pilek dan beberapa penyakit lainnya.


Tim kesehatan Kota Mataram sudah memberikan vitamin dan obat kepada hewan kurban tersebut.


Untuk hewan kurban yang terjangkit penyakit mata ringan masih diperbolehkan dijual dengan perkiraan penyakit akan sembuh dalam jangka waktu dua sampai tiga hari.


Namun untuk penyakit lainnya yang membutuhkan penanganan serius tidak boleh diperjualbelikan.


"Ada yang ditemukan sakit mata, ditemukan batuk pilek. Jika sampai hari raya kurban tidak sembuh ya tidak boleh dijual. Teman-teman di lapangan juga sudah menemukannya di beberapa titik," kata Mutawalli, Selasa (22/9).


Dinas Pertanian Kelautan dan Perikanan Kota Mataram jua meminta masyarakat lebih teliti dalam memilih hewan kurban.


Kondisi hewan kurban yang terjangkit penyakit mata dan beberapa penyakit lainnya dinilai disebabkan karena kondisi cuaca.


Sampai saat ini tim kesehatan Kota Mataram masih terus memeriksa hewan-hewan kurban yang sedang diperdagangkan.


Editor: Agus Luqman

 

  • Hewan Kurban
  • hewan kurban sakit
  • Idulfitri
  • Iduladha
  • Hari Raya Qurban
  • Hari Raya Kurban
  • NTB
  • Mataram

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!