BERITA

Nelayan: Sudah Ombak Besar, Ditambah Kena Asap Lagi

"Sudah dua pekan lebih mereka harus menghadapi gelombang laut tinggi dan asap tebal menyelimuti perairan laut Mukomuko."

Evi Tarmizi

Nelayan: Sudah Ombak Besar, Ditambah Kena Asap Lagi
Kapal nelayan di Mukomuko Bengkulu menganggur karena cuaca buruk, gelombang tinggi dan kabut asap. (Foto: Evi Tarmizi/KBR)

KBR, Mukomuko - Nelayan tradisional di Kabupaten Mukomuko Bengkulu menghadapi musim yang berat. Sudah dua pekan lebih mereka harus menghadapi gelombang laut tinggi dan asap tebal menyelimuti perairan laut Mukomuko.


Sumin, nelayan tradisional desa Pasar Ipuh, mengatakan gelombang tinggi dan kabut asap membuat sebagian nelayan menganggur. Kalaupun terpaksa melaut, para nelayan hanya mampu mencari ikan tidak jauh dari bibir pantai.


Meski dihadang ancaman gelombang tinggi dan kabut asap yang mengganggu jarak pandang, sebagian nelayan terpaksa tetap melaut karena kebutuhan hidup.


"Dari bulan Agustus sampai September keadaan nelayan sangat memprihatinkan. Ikan tidak ada. Penghasilan sangat turun. Ombak besar. Cuaca buruk, ditambah lagi kabut asap mengganggu. Mau menurunkan pukat tidak bisa melihat tanda-tanda. Jadi asal menurunkan pukat saja, asal meraba-raba saja" kata Sumin kepada KBR,Semen (14/9).


Minimnya hasil tangkapan membuat nelayan terpaksa mencari sambilan lain. Sebagian nelayan menjadi buruh harian lepas di perkebunan sawit, menjadi kuli bangunan, atau pekerjaan yang bisa mereka temukan.


Editor: Agus Luqman  

  • nelayan
  • mukomuko
  • Bengkulu
  • gelombang tinggi
  • Cuaca Buruk
  • kabut asap

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!