BERITA

Jelang Idul Adha, Harga Daging Sapi di Banyuwangi Masih Tinggi

"Sedangkan daging sapi biasa dihargai Rp105 ribu per kilogramnya."

Jelang Idul Adha, Harga Daging Sapi di Banyuwangi Masih Tinggi
Pedagang daging sapi di pasar. (Foto: Antara)

KBR, Banyuwangi - Harga daging sapi di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur, menjelang Hari Raya Idul Adha, terbilang masih cukup tinggi. Untuk daging sapi jenis super berada di harga Rp110 ribu per kilogram. Sedangkan daging sapi biasa dihargai Rp105 ribu per kilogramnya.

Menurut pedagang daging sapi di Pasar Rogojampi Banyuwangi Zain Alfin, masih tingginya harga daging sapi, karena ketersediaan sapi yang berkurang imbas dari permintaan sapi, khususnya sapi jantan yang kebanyakan diperuntukkan untuk ibadah kurban.


“Masih tinggi, pokoknya kan orang-orang ini mintanya harga daging kembali, apalagi pemerintah menyeruhkan harga daging Rp90 ribu. Jadi kita itu juga repot, pemerintah menyeruhkan harga daging Rp90 ribu kenyataanya kita tidak tidak bisa. Kalau harga daging Rp90 ribu berarti harga sapi harus turun. Yang biasanya Rp11 juta harus Rp9 juta, malah ini naik 30 persen untuk sapi jantan,” kata Zain Alfin kepada KBR, Sabtu, (12/9).


Zain Alfin mengharapkan, pemerintah kembali menambah impor sapi. Sebab harga sapi lokal di tingkat peternak cukup mahal. Selain itu stoknya pun tidak mencukupi. Dia khawatir jika tidak ada tambahan impor sapi harga daging sapi akan kembali naik.


Sementara itu, harga daging ayam justru cenderung turun beberapa hari ini. Harga daging ayam jenis broiler berada di harga Rp29 ribu per kilogramnya, dari sebelumnya Rp30 ribu per kilogramnya. Sedangkan harga daging ayam kampung dari Rp40 ribu per kilogramnya turun menjadi Rp38 ribu per kilogramnya.



Editor: Sindu D

 

  • Pasar Rogojampi
  • Daging Ayam
  • Harga Daging Sapi
  • Impor Sapi
  • Banyuwangi
  • Jawa Timur

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!