BERITA

Asap Tebal, Jarak Pandang Pangkalan Bun Hanya 100 Meter

"Pemerintah daerah sudah melakukan pemadaman titik api dari udara. Kemarin, sebanyak 35 titik api sudah disiram dengan bom air dari udara dalam dua kali penerbangan."

Asap Tebal, Jarak Pandang Pangkalan Bun Hanya 100 Meter
Helikopter jenis MI8 bantuan BNPB untuk pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Kotawaringin Barat, Kalteng. (Foto: Alex Gunawan/KBR)

KBR, Pangkalan Bun - Jarak Pandang di Pangkalan Bun Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah masih pendek. Kabut asap di wilayah Kotawaringin Barat masih tebal dengan jarak pandang kurang lebih 100 meter.

Pelaksana Tugas Bupati Kotawaringin Barat Bambang Purwanto mengatakan pemerintah daerah sudah melakukan pemadaman titik api dari udara. Kemarin, sebanyak 35 titik api sudah disiram dengan bom air dari udara dalam dua kali penerbangan.


Namun, ternyata kabut asap masih tebal. Asap tidak hanya berasal dari kebakaran lahan di Kotawaringin Barat, melainkan juga dapat kiriman dari daerah lain.


"Yang penting cerah, cuma yang jadi persoalan ini kan asap tidak hanya dari Kotawaringin Barat tapi juga kiriman dari daerah lain. Tadi juga sudah saya perintahkan anak-anak pemadam untuk menuntaskan (titik api) yang masih ada produksi asap kecil-kecil itu," kata Bambang.


Kotawaringin Barat kemarin mendapat bantuan kiriman bantuan helikopter MI8 dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Helikopter sempat diterbangkan dua kali pada kegiatan water bombing Senin kemarin. Namun hari ini helikopter belum bisa diterbangkan karena jarak pandang belum aman bagi pilot.


Bambang mengatakan Helikopter MI8 bantuan dari BNPB diparkir di Base Off Pangkalan Udara Iskandar Pangkalan Bun.


Helikopter bakal fokus melakukan pemadaman di lokasi yang banyak terdapat titik api antara lain Desa Sungai Umbang, Sungai Bakau dan Taman Wisata Alam (TWA) Tanjung Keluang, Kecamatan Kumai.


Editor: Agus Luqman 

  • kabut asap
  • pangkalan bun
  • Kotawaringin Barat
  • Kalimantan Tengah
  • water bombing
  • pemadaman kebakaran hutan
  • kebakaran hutan dan lahan
  • Karhutla

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!