BERITA
Aksi Premanisme Bubarkan Demo Buruh di Tangerang
KBR, Tangerang, Banten - Aksi buruh PT. Klip Plastik Indonesia yang semula berjalan damai, tiba-tiba dibubarkan oleh kurang lebih 100 orang yang datang di lokasi aksi, Jl. Yos Sudarso, Batu Ceper, Tangerang, Banten pada Senin (07/09/2015) dinihari kemarin sekitar pukul 04.00 WIB.
Para buruh sudah melakukan aksi sejak mereka di PHK secara sepihak oleh perusahaan, yaitu sejak tanggal 26/8/2015. Aksi ini tiba-tiba tercerai-berai karena para oknum preman tersebut datang dan memecahkan piring, gelas dan barang-barang milik para buruh.
“Kami sedang tidur di halaman dalam pabrik, tiba-tiba ada serombongan orang datang, lalu mereka melemparkan berbagai macam alat, kayu dan melempari kami. Ada banyak barang kami yang pecah, yaitu gelas, piring dan peralatan yang lain. Mereka juga mengusir kami,” ujar salah satu buruh, Widiarti.
Menurut para buruh, aksi premanisme ini diduga dilakukan oleh kelompok dari Banten yang sering melakukan kerusuhan. Para buruh juga menduga, aksi ini digerakan oleh perusahaan untuk mengusir mereka.
Widiarti adalah salah satu buruh perempuan yang sudah bekerja selama 13 tahun di sini. Ia merasa disia-siakan perusahaan, karena pekerjannya yang bertahun-tahun membuat plastik di perusahaan ini seolah tak dihargai.
Wakil Serikat Buruh Nusantara (SBN), Mohammad Ramelan menyatakan bahwa mereka memutuskan untuk terus melakukan aksi karena manajemen PT. Klip Plastik mem-PHK mereka secara sepihak.
PHK ini dilakukan setelah 200 lebih buruh yang sudah menjadi pegawai tetap, tiba-tiba diminta menjadi pegawai outsourching tanpa alasan yang jelas.
“Jelas kami menolak untuk di-outsourcing. Perusahaan sangat semena-mena karena kami rata-rata sudah bekerja lebih dari 10 tahun dan berstatus pegawai tetap, tiba-tiba perusahaan meminta kami untuk memilih; di PHK atau di-outsourcing. Jelas kami kami menolak,” kata Mohammad Ramelan.
Ramelan memang patut jengkel. Ia dan 200 buruh pada tanggal 26 Agustus 2015 tiba-tiba mendapatkan surat PHK tanpa alasan yang jelas. PT. Klip Plastik Indonesia juga tidak memberikan alasan maupun alternatif pesangon bagi para buruh. Maka sejak itulah buruh tak lagi dipekerjakan di sana.
Para buruh memutuskan untuk tetap datang ke pabrik setiap hari. Sejak di PHK, mereka selalu dihalang-halangi satpam untuk bekerja kembali. Maka mereka lalu memutuskan untuk berkemah di halaman perusahaan setiap hari dan menuntut untuk dipekerjakan kembali.
“Kami menduga bahwa aksi premanisme ini digerakkan oleh manajemen PT. Klip Plastik untuk mengusir kami, tetapi kami akan terus bertahan” ujar Mohammad Ramelan.
Buruh Pasang Tenda
Aksi buruh pantang surut. Mereka tetap menggelar aksi di luar pabrik. Tenda tetap mereka dirikan dan aksi mereka lanjutkan.
Para buruh juga mengedarkan kantong sumbangan pada para pengendara jalan yang melewati Jl. Yos Sudarso, Batu Ceper, Daan Mogor, Tangerang ini. Kebutuhan sumbangan ini untuk kebutuhan hidup buruh sehari-hari.
PT. Klip Plastik Indonesia merupakan perusahaan yang memproduksi plastik. Jumlah pekerja di perusahaan ini kurang lebih 300 pekerja. Menurut para buruh, PT. Klip saat ini juga sedang mencari karyawan baru untuk outsourcing, padahal persoalan dengan 200 buruh ini belum selesai. Para buruh yang di PHk rata-rata bekerja di bagian produksi dan sopir.
“Kami sudah melakukan proses perundingan bipartite dengan perusahaan, namun perusahaan hanya mengatakan, silahkan dituntut di pengadilan. Lalu kemana hak-hak kami yang sudah bekerja selama lebih dari 10 tahun?” ujar Mohammad Ramelan.
Di dalam kantor perusahaan, polisi menjaga ketat situasi. Manajemen PT. Klip Plastik Indonesia juga sulit untuk ditemui.
Editor: Quinawaty Pasaribu
- Buruh Outsourcing
- PT. Klip Plastik
- PHK Buruh
- Tangerang
Komentar (0)
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!