NUSANTARA

PLN Ampenan, NTB Tambah Pembangkit Listrik

PLN Ampenan, NTB Tambah Pembangkit Listrik
krisis listrik, ntb

KBR, Mataram - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Rayon Ampenan, NTB,
tengah menyiapkan satu mesin tambahan pada Pembangkit Listrik Tenaga
Uap (PLTU) di Jeranjang. Tambahan satu mesin ini mencukupi permintaan
kebutuhan listrik bagi pelanggan-pelanggan besar di kota Mataram,
seperti hotel dan pusat perbelanjaan, yang saat ini tengah dibangun.

PLN menargetkan tambahan mesin ini dapat beroperasi tahun depan.
Manajer PLN Rayon Ampenan Mataram, Agus Tri Susanto mengatakan, saat
ini kapasitas daya PLN yang tersedia sebanyak 183 Mega Watt (MW),
angka itu diprediksi akan meningkat mencapai 200 MW, pasca seluruh
mesin berfungsi.  


“Ada beberapa proyek-proyek besar, contohnya eks kantor bupati yang
dibangun Lombok Epicentrum Mall, itu dari sekarang dia sudah minta 6
mega . Kemudian ada Lombok Black Still yang ada di Narmada, dia minta
10 mega. Belum hotel-hotel lain di daerah Loang Balok, Batu Layar. Itu
sudah sangat banyak yang menunggu dan sekarang ini kita sudah
mempersiapkan satu mesin PLTU lagi yang di Jeranjang. Disana sudah ada
tiga mesin, yang dua mesin sudah operasi yang satu mesin itu di dalam
on progress. Mudah-mudahan tahun 2015 ke tiga mesin ini sudah bisa
suplay semuanya”, tuturnya Sabtu (27/09).

Selain itu, kantor wilayah PLN juga terus berupaya untuk menemukan
lokasi yang tepat untuk pembangunan PLTU lagi. PLN menyatakan tidak bisa
membatasi permintaan listrik pelanggan besar. PLN hanya membatasi pada
Surat Perjanjian Jual Beli Listrik (SPJBL). Dimana dalam SPJBL itu
terdapat kesepakatan bahwa pelanggan bersedia menggunakan generator
sendiri pada pukul 6 sore hingga pukul 10 malam untuk menghemat daya.


Editor: Rony Sitanggang

  • krisis listrik
  • ntb

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!