NUSANTARA

Gas 3 Kg Laris Manis, Pertamina Perketat Pengawasan Distribusi

Gas 3 Kg Laris Manis, Pertamina Perketat Pengawasan Distribusi

KBR, Cirebon – Kenaikan harga gas elpiji 12 kg membuat banyak konsumen gas non-subsidi di Cirebon, Jawa Barat, beralih menggunakan gas bersubsidi 3 kg. Ini membuat PT Pertamina Cirebon memperketat jalur distribusi, mulai dari agen hingga tingkat pengecer.

Menurut, Senior Sales Representative Rayon 10 Ciayumajakuning PT Pertamina, Herdi Surya Indrawan,  sosialisasi dilakukan khususnya pada agen di wilayah Ciayumajakuning (Kota/Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan).

“Agen tidak boleh manambah pangkalan, pangkalan juga tidak boleh menambah pengecer maupun konsumen langsung,” ujar Herdi Surya Indrawan kepada Portalkbr, Jumat (12/9).

Ia menegaskan, sanksi akan diberikan bagi agen atau pangkalan yang melanggar, yaitu mulai pemberhentian pengiriman hingga pencabutan izin operasional.

Herdi mengaku, banyak penjual gas 12 kg yang ingin pindah menjual gas 3 kg. Namun, pihaknya menolaknya. Hingga kini, kata dia, penggunaan gas 3 kg masih banyak yang tidak tepat sasaran. Misalnya, masih banyaknya pengusaha restoran dan industri yang menggunakan gas 3 kg.

“Kalau industri kecil, menengah, besar menggunakan gas 3 kg, masyarakat kecil tidak kebagian,” katanya

Untuk memonitor jalur distribusi berjalan dengan baik, pihaknya menerapkan sistem online yang dinamakan Sistem Monitoring Elpiji 3 kg (Simolek) yaitu, sistem distribusi yang data-datanya sudah diinput secara online.

Ia menjelaskan, kenaikan harga gas 12 kg dari agen sebesar Rp113.400 di tingkat pangkalan menjadi Rp117.500 dari semula Rp93 ribu. Wilayah Ciayumajakuning dalam satu bulan mendapat pasokan gas 3 kg mencapai 3.960.000 tabung, untuk Kota Cirebon sendiri sebanyak 180 ribu tabung. Sementara, untuk gas 12 kg mencapai 74 ribu tabung per bulan, Kota Cirebon sendiri dipasok sebanyak 30 ribu tabung per bulan.

Lebih anjut Herdi menambahkan, kenaikan harga 12 kg dilakukan untuk menekan kerugian yang dialami PT Pertamina yang mencapai Rp6,7 triliun pada tahun 2013. Dengan kenaikan harga tersebut diharapkan kerugian dapat ditekan menjadi sekitar Rp5,1 triliun.

“Harga dasar elpiji Rp 12 ribu per kg. Untuk gas isi 3 kg dijual dengan harga Rp4.250/kg. Sementara untuk gas isi 12 kg dijual dengan harga Rp7.250. Selisih harga tersebut, disubsidi oleh Pertamina. Menaikkan harga ini hanya baru mengurangi kerugian, belum mencari untung,” tutupnya. (Frans C. Mokalu)

Editor: Anto Sidharta

  • Gas 3 Kg Laris Manis
  • Pertamina

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!