KBR68H, Jakarta - Ribuan petani tebu yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APRI) berunjukrasa di depan Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag) Jakarta. Mereka menuntut pembatasan impor gula karena telah merugikan petani tebu.
Juru bicara APRI, Dwi Ranto mengatakan, harga gula lokal saat ini kalah bersaing dengan harga gula impor. Hal ini membuat penjualan tebu lokal menurun.
"Pembukaan pabrik-pabrik bahan rafinasi itu bertambah. Untuk tahun ini bertambah empat, jadi lima, salah satunya di Tangerang. Dengan adanya itu kami dirugikan sebagai petani tebu. Karena apa? Karena bahan baku tebu itu, dengan sendirinya kami akan kalah bersaing dengan gula rafinasi yang bahan bakunya didatangkan dari luar negeri atau diimpor itu," ujar Dwi di Jakarta, Selasa (17/9).
Juru Bicara Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia Dwi Ranto menambahkan, selain meminta pembatasan gula impor, pihaknya juga menuntut Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan mundur dari jabatannya. Sebab selama lima tahun terakhir, kebijakan impor gula yang dilakukan Gita telah merugikan petani tebu di seluruh Indonesia.
Editor: Antonius Eko