NUSANTARA

Pilwalkot Bogor, Ruyat dan Bima Saling Klaim Kemenangan

Pilwalkot Bogor, Ruyat dan Bima Saling Klaim Kemenangan

KBR68H, Bogor – Pasangan calon Walikota Bogor, Ahmad Ruyat dan Bima Arya saling mengklaim kemenangan dalam pemilihan walikota periode 2014-2019. Ahmad Ruyat mengaku tersanjung dengan hasil hitung cepat yang menyatakan dirinya unggul dalam pemilihan walikota tahun ini. Namun, ia akan menunggu hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Bogor untuk mengetahui hasil akhirnya.

“Ya yang pertama saya sampaikan terimakasih kepada seluruh warga Kota Bogor yang telah mengikuti proses pemilihan Kepala daerah. Terkait dengan hasil, kita tunggu masih dalam suatu penghitungan. Dan terkait hasil quick count bahwa inipun masih kita tunggu, sampai nanti hasil yang kita harapkan sampai final,” singkatnya.

Sementara itu, Bima Arya juga mengaku optimistis bakal unggul dari pesaingnya.

“Ya saya kira kita menyampaikan dengan bangka bahwa Bogor telah memilih perubahan. Bahwa warga Bogor menyampaikan pesan yang sangat kuat bahwa kita ingin perubahan. Hasil quick count dari lembaga yang sangat kredibel ini, ini menegaskan perubahan itu. Dan kita berharap agar, suara ini terus dikawal sampai proses akhir nanti secara resmi oleh KPUD Kota Bogor,” jelasnya ketika ditemui KBR68H di kediamannya.

Sebelumnya, hitung cepat tim pemenangan Ruyat mencatat kemenangan dengan perolehan 35,2 persen suara. Sementara, hitung cepat tim pemenangan Bima mendapat suara tertinggi dengan 35 persen suara.

Sedangkan hasil hitung cepat LSM Lekat menempatkan pasangan Ruyat dan Aim sebagai pasangan yang memperoleh suara terbanyak hingga mencapai 33.96 persen suara, disusul pasangan Bima Arya dengan 32.09 persen suara. Sementara 3 pasangan lainnya memperoleh suara tak sampai 20 persen.

  • Pilwalkot Bogor Bima Ruyat Menang

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!