NUSANTARA

Ketimbang Mogok, Produsen Tempe di Banyuwangi Pilih Naikan Harga

"Pengusaha tahu dan tempe di Banyuwangi Jawa Timur, hari ini tidak ikut mogok produksi. Mereka lebih memilih menaikan harga jual tahu dan tempe ketimbang mogok produksi."

Hermawan

Ketimbang Mogok, Produsen Tempe di Banyuwangi Pilih Naikan Harga
kedelai, tempe, mogok

KBR68H, Banyuwangi - Pengusaha tahu dan tempe di Banyuwangi Jawa Timur, hari ini tidak ikut mogok produksi. Mereka lebih memilih menaikan harga jual tahu dan tempe ketimbang mogok produksi. 


Ketua Asosiasi Pengusaha Tahu dan Tempe Banyuwangi, Baderi mengatakan, seluruh perajin di wilayah itu sudah sepakat menaikkan harga tahu dan tempe. Mereka terpaksa kenaikan harga jual untuk menutup biaya produksi yang makin besar.


“Sekarang kami matok Banyuwangi Kota minimal 57 ribu per timba sampai dengan harga 60. Jangan sampai ada yang 56. Kalau ada yang jual d ibawah 57 kita yang akan nyuwiping nanti karena sudah ada janji kesepakatan. Ya sudah jalan satu-satunya itu. Ya tetap kami sebetulnya tetap berharap ada tanggapan dari Pemerintah. Cuman Pemerintah sampai detik ini satu orang pun dari Disperindak tidak ada yang menghubungi kami,” kata Baderi.


Baderi menambahkan, tingginya harga kedelai saat ini disebabkan pemerintah kurang memperhatikan nasib produsen tahu tempe. 


Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Banyuwangi Hari Cahyo Purnomo berharap, produsen tahu dan tempe di Banyuwangi tidak bergantung pada kedelai impor. Para perajin diimbau menggunakan kedelai lokal yang saat ini stoknya masih berlimpah, mencapai 27 ribu ton lebih.


Editor: Antonius Eko 


  • kedelai
  • tempe
  • mogok

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!