NUSANTARA

Ini Cara Komnas HAM Atasi Konflik Petani dan Aparat di Indramayu

Ini Cara Komnas HAM Atasi Konflik Petani dan Aparat di Indramayu

KBR68H, Jakarta - Komnas HAM mengirimkan tim khusus untuk meninjau lokasi konflik antara para petani dengan aparat Kepolisian di Indramayu, Jawa Barat. Selain mengirim Tim Khusus, Komisioner Komnas HAM Nurcholis juga telah menghubungi Kepala Kepolisian Indramayu, Wahyu Bintono agar tidak menindak para petani yang menolak pembangunan waduk Bubur Gadung dengan kekerasan.

Nurcholis mengatakan hal ini setelah anggota personil kepolisian Indramayu mengepung kantor Serikat Tani Indramayu di Kroya. Pengepungan sebagai langkah polisi mendiamkan para petani yang menolak rencana pembangunan waduk tersebut.

"Jadi karena situasinya tadi katanya agak memanas, tadi saya sudah telpon Kapolresnya, kita lakukan koordinasi dan saya komunikasi sekitar 15 menit lebih dengan kapolres. Yang gunanya untuk menghindari terjadinya kekerasan. Itu yang dilakukan. (Akan ada tim khusus yang melihat ke lapangan?) Biasanya ya seperti itu. Ke lapangan dan sebagainya," ujarnya kepada KBR68H, Rabu (11/9)

Anggota Komnas HAM Nur Kholis menambahkan, Komnas HAM akan memediasi pemerintah setempat dengan para petani untuk mencari solusi terbaik.

Sebelumnya petani yang tergabung dalam Serikat Tani Indramayu (STI) protes kepada Pemerintah Kabupaten terkait rencana pembangunan waduk Bubur Gadung. Sebab pembangunan waduk tersebut menggusur tanah pertanian mereka. Para petani sempat terlibat bentrok dengan pihak Kepolisian dalam aksi protes.

Editor : Rony Rahmatha

  • petani jabar
  • konflik petani
  • petani dirazia
  • serikat petani
  • polisi kawal petani

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!