BERITA

Pembelajaran Tatap Muka di Banyuwangi Tunggu Instruksi Gubernur

""Meski Kemendikbud telah mengeluarkan surat edaran tapi sampai saat ini Gubernur Jatim belum mengeluarkan instruksi terkait dimulainya pembelajaran tatap muka di sekolah," "

Pembelajaran Tatap Muka di Banyuwangi Tunggu Instruksi Gubernur
ilustrasi

KBR, Banyuwangi - Pembelajaran tatap muka (PTM) tingkat SMA dan SMK di Banyuwangi, Jawa Timur, masih belum dilaksanakan, meski telah ada lampu hijau dari pemerintah pusat.

Sebelumnya, Pemerintah pusat membolehkan pembelajaran tatap muka untuk daerah yang menerapkan PPKM level 1 hingga 3. Saat ini Banyuwangi berstatus level 3 di perpanjangan PPKM 10 hingga 16 Agustus mendatang.

Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Istu Handono, menyebut masih menunggu intruksi dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indarparawansah terkait pelaksanaan pembelajaran tatap muka.

"Meski Kemendikbud telah mengeluarkan surat edaran tapi sampai saat ini Gubernur Jatim belum mengeluarkan instruksi terkait dimulainya pembelajaran tatap muka di sekolah," katanya di Banyuwangi, Kamis (12/8/2021).

Saat ini, sekolah tingkat SMA dan SMK di Banyuwangi siap melaksanakan pembelajaran tatap muka, meski nantinya ada aturan baru yaitu kuota setiap sekolah dan jumlah siswa yang telah mendapatkan vaksinasi covid-19.

“Kami tetap mempersiapkan diri, jadi teman-teman kepala sekolah kami minta untuk menyiapkan materi pelajaran yang akan disampaikan, kesiapan sarana prasarana kemudian vaksinasi siswa sedang kami siapkan,” jelas Istu Handono.

Menurutnya, sekolah prioritas yang dapat menyelenggarakan pembelajaran tatap muka adalah sekolah yang yang muridnya sudah banyak divaksin Covid-19.

"Untuk itu, saat ini Dinas Pendidikan terus mengencarkan vaksinasi pelajar, agar seluruh siswa di Banyuwangi mendapatkan vaksinasi Covid-19," pungkasnya.

Editor: Kurniati Syahdan

  • PTM
  • sekolah tatap muka
  • Diknas Banyuwangi
  • banyuwangi
  • SMA
  • SMK
  • Jawa Timur

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!