BERITA

Alhamdulillah, Pemprov Jateng Bantu Anak Yatim Piatu Terdampak Covid-19

Alhamdulillah, Pemprov Jateng Bantu Anak Yatim Piatu Terdampak Covid-19

KBR, Semarang - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan memberikan perlindungan dan bantuan kepada anak yatim piatu akibat covid-19 di provinsi itu.

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maemoen menyebut bantuan kepada anak yatim itu akan diberikan terstruktur, baik jangka pendek dan panjang.

"Jangka pendek kita adalah memberikan bantuan sosial kepada anak yatim yang kehilangan orang tua akibat covid-19, dari pemerintah pusat, daerah dan kabupaten untuk mengadopsi anak yatim terdampak covid-19. Kami juga mengajak kepada pengusaha untuk membantu dalam bentuk biaya pendidikan," katanya ditemui di Semarang, Selasa (31/08/21)

Selain memberi bantuan sosial, Pemprov Jateng, kata Taj Yasin, akan berusaha mencarikan orang tua asuh kepada anak yatim piatu yang orangtuanya meninggal akibat covid-19.

"Kami meminta kepada pengusaha dan masyarakat yang mampu untuk menjadi orang tua asuh bagi anak-anak tersebut," pintanya.

Baca: Ragam Bantuan untuk Anak Yatim Piatu Akibat Covid-19 di Kalimantan Timur

Pemprov Jateng juga tengah meyiapkan pondok pesantren bagi anak yatim piatu terdampak covid-19. Pondok pesantren ini nantinya akan bekerja sama dengan Kementrian Agama.

"Pondok juga sedang disiapkan buat mereka," jelas Taj Yasin Maemoen.

Baca juga: Mencari Hak dan Perlindungan Anak yang Jadi Yatim Akibat Covid-19

Berdasarkan informasi yang dihimpun KBR, sebanyak 9.807 anak ditinggal orang tuanya karena covid-19. Dari jumlah itu, 5.772 di antaranya adalah yatim dan 3.608 piatu. Sementara yang yatim piatu berjumlah 427 orang.

Editor: Kurniati Syahdan

  • Bantuan untuk anak yatim piatu
  • Yatim Piatu
  • COvid-19
  • Bantuan Sosial
  • Jateng
  • orang tua asuh

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!