HEADLINE

Khofifah: Sumenep, Kabupaten Terbanyak Kasus Stunting di Jatim

Khofifah: Sumenep, Kabupaten Terbanyak Kasus Stunting di Jatim

KBR, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama dengan pemerintah pusat mulai melakukan pemetaan untuk mengatasi masalah stunting yang melanda 12 kabupaten di Jawa Timur. Dari 12 wilayah yang angka stuntingnya tinggi itu, Kabupaten Sumenep merupakan wilayah yang mempunyai penderita stunting paling banyak.

"Ini juga yang kemarin, baru saja, kami bersama Bu Menkes dan Pak Menhub yang stunting agak banyak itu Sumenep. Kami sampai pemetaan di wilayah-wilayah itu," kata Khofifah pada Jumat (16/8/2019). 

Gubernur Khofifah mengaku telah mengirim tim ke lapangan untuk memberikan penyuluhan bagaimana cara hidup sehat demi mencegah stunting. Menurutnya, perilaku hidup sehat harus terus disosialisasikan, sehingga keterjagaan asupan gizi dapat dimulai sejak dini. Bahkan, saat sebelum, sedang mengandung hingga melahirkan.

"Jadi Bu Menkes bilang, kalau dimulai saat kehamilan itu sudah telat. Karena itu sosialisasinya lebih komprehensif. Orang menganggap stunting itu cebol atau pendek. Tidak hanya itu, tapi otaknya juga tidak berkembang," tambah Khofifah.

Selain bekerjasama dengan pemerintah pusat, Pemprov Jatim juga mengajak semua elemen perguruan tinggi se-Jatim ikut aktif bersama-sama menanggulangi stunting. Salah satunya dengan menerjunkan tim mahasiswa untuk memberikan pemahamaan tentang stunting dan upaya pencegahannya hingga ke wilayah terpencil dan pelosok.

"Terutama saat Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kami ingin KKN yang makin tematik sifatnya, itu akan menjadi bagian dari penyelesaian beberapa masalah yang bisa disinergikan antara passion di beberapa perguruan tinggi. kemudian masalah yang harus kita lakukan percepatan penyelesaiannya di Jawa Timur," tegasnya.

Untuk diketahui, data Pemprov Jatim menyatakan bahwa ada 12 kabupaten di Jatim yang angka stuntingnya masih tinggi, yaitu Sampang, Pamekasan, Bangkalan, Sumenep, Jember, Bondowoso, Probolinggo, Nganjuk, Lamongan, Kabupaten Malang, Trenggalek, dan Kediri.

"Saya minta kepada Rektor Universitas Jember yang kebetulan Ketua Paguyuban PTN. Bagaimana misalnya, KKN Unej di Jember fokus pada penurunan angka kematian ibu itu juga sangat bagus dan perlu disinergikan," pungkasnya.

Editor: Fadli Gaper 

  • stunting
  • Sumenep terparah

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!