KBR, Banyuwangi- Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Jawa Timur, menilai, Gunung Tumpang Pitu memiliki banyak peranan bagi masyarakat sekitarnya. Namun pada 2007, Pemerintah Banyuwangi menyerahkan gunung setinggi 450 meter dari permukaan laut itu kepada perusahaan pertambangan emas.
Menurut Ketua Walhi Jawa Timur, Rere Christanto, sedikitnya lima ancaman yang terjadi apabila pertambangan emas terus berlangsung. Salah satunya hilangnya penanda daratan. Sebab, bagi nelayan Dusun Pancer, Gunung Tumpang Pitu adalah "tetenger atau penanda" bagi mereka saat melaut. Setiap pagi, ketika mereka berada di laut lepas, titik yang mereka cari untuk menentukan arah adalah pulau Nusa Barong di sebelah Barat, Gunung Agung di sebelah Timur dan Bukit Tumpang Pitu ditengah-tengahnya.
Selain itu, kata Rere,jika Gunung Tumpang Pitu ditambang, pelindung dari angin kencang akan hilang. Karena Gunung Tumpang Pitu adalah benteng bagi komunitas nelayan yang tinggal di pesisir teluk Pancer.
Pada musim-musim tertentu, saat angin tenggara yang kencang bertiup, bukit Tumpang Pitu melindungi perkampungan ini dari ancaman bencana yang dibawa tiupan angin kencang tersebut. Saat ini, ketika Tumpang Pitu belum keruk habis oleh pertambangan, beberapa atap rumah warga telah mengalami kerusakan ketika datang angin tenggara.
"Kawasan ini adalah kawasan pada hulu, seluruh kawasan yang ada di sekitar kitu adalah kawasan budi daya masyarakat yang langsung terganggu ketika kemudian aktifitas pertambangan ini dimulai. Yang ke dua adalah Gunung Tumpang Pitu itu bagi nelayan punya dua nilai satu dia adalah tetenger," kata Rere Christanto (29/8/2016).
Rere Christanto menambahkan, selain sebagai penanda bagi nelayan, Gunung Tumpang Pitu juga merupakan sebagai pelindung dari bencana tsunami bagi masyarkat sekitar. Gunung Tumpang Pitu mampu melindungi kehancuran lebih berat, saat bencana itu terjadi di dusun Pancer, Desa Sumberagung dan sekitarnya yang berada dibalik bukit ini. Tsunami yang terjadi pada 1994 itu menewaskan 200 orang.
Kata Rere, Gunung Tumpang Pitu menambah pelengkap keindahan pemandangan di pesisir Pulau Merah. Ratusan hingga ribuan wisatawan datang ke tempat ini untuk menikmati wisata pantai dan berselancar. Oleh karena itu banjir lumpur yang terjadi di Pulau Merah pada 13-21 Agustus 2016, berdampak pada menurunnya angka pengunjung pantai Pulau Merah hingga 70 persen. Dalam sejarah kolektif warga yang bermukim di pantai Pulau Merah, bencana lumpur tak pernah terjadi sebelumnya.
Di samping itu, kawasan pesisir selatan Banyuwangi telah lama menjadi kawasan budidaya, baik pertanian pesisir maupun perikanan tangkap, sehingga aktivitas pertambangan yang eksploitatif dan merusak sumber daya perairan akan menimbulkan gesekan dengan kebutuhan warga akan keberlanjutan fungsi-fungsi alam sebagai syarat budidaya mereka.
Editor: Dimas Rizky
Penanda yang Hilang Jika Tumpang Pitu Ditambang
Salah satunya jadi penanda untuk menentukan arah nelayan

Kondisi pantai Pulau Merah di Banyuwangi yang tercemar banjir lumpur. (Foto: Hermawan/KBR)
Kirim pesan ke kami
WhatsappBERITA LAINNYA - NUSANTARA
Polisi Tahan 5 dari 10 Tersangka Pemerkosaan Anak di Parigi Moutong
"Kita sepakat menetapkan sepuluh tersangka dan ada satu tersangka yang masih kita lakukan pendalaman."
Pemprov Jateng: Irigasi Pertanian Terjamin Selama Kemarau
Eko Yunianto mengungkapkan dari 41 waduk 9 diantaranya memiliki kapasitas daya tampung air yang cukup besar.
KPU Jabar Temukan Caleg Terdaftar Ganda
"Dia didaftarkan di DPRD Provinsi Jawa Barat tapi dia dicalonkan juga di partai yang berbeda di kabupaten kota di luar Jawa Barat,"
Pemkot Solo Uji Coba Pembangkit Listrik Tenaga Sampah
"Bahan baku PLT sampah tetap pakai sampah baru dan sampah lama."
Satgas Pangan Polres Cimahi Incar Penimbun Stok Telur Ayam
Luthfi mengeklaim, sudah mengantongi nama-nama agen yang diduga menimbun stok telur ayam, dan melakukan permainan harga yang tak wajar.
Tolak Reklamasi di Pantai Watu Gajah, Warga Rembang Demo
“Kami menuntut keadilan terkait proyek yang disinyalir reklamasi. Soalnya abrasi semakin menjadi-jadi,“
Naik, Harga Telur Ayam di Pasar Beringharjo
Meski mengalami kenaikan harga, tapi praktiknya tidak ada masalah dalam aliran pasok komoditas telur ayam ke pasaran.
Kapal Tenggelam di Rembang, Bagaimana Nasib Belasan ABK?
Kapal bernama KM Puji Jaya dengan bobot 29 gross ton (GT) itu karam, saat para anak buah kapal (ABK) mulai menebar jaring untuk mencari ikan.
Masuk Bursa Cawapres Musra, Moeldoko: Gas Aja
" Ya kalau itu diberi kesempatan ya kita gas aja,”
Kapolda: Pelaku Penembakan di MUI Pusat Ber-KTP Lampung
Karyoto menambahkan, jajarannya juga akan memeriksa semua hal terkait kejadian. Termasuk senjata yang digunakan dan beberapa surat yang ditulis pelaku.
Prabowo Ajak Wiranto Gabung Gerindra
"Kalau saya dan bapak muncul, apalagi muncul di panggung yang sama, itu sejuk Pak."
Megawati: 10 Tokoh Antre Jadi Cawapres Ganjar
"Jadi nanti mungkin merenung dulu. Kontemplasi lagi. Tapi satu loh tujuan saya, Indonesia Raya,"
Pemprov Jabar Sediakan Belasan Ribu Tiket Mudik Gratis
"Tujuan utamanya untuk mengurangi kemacetan akibat penggunaan roda dua."
Diduga Langgar Netralitas, Bawaslu Rembang Periksa Puluhan Kepala Sekolah
"Bupati yang akan menjatuhkan sanksi,“
Nikmatnya Durian Bido Wonosalam, Unggulan Jawa Timur
"Manis kaya mentega, terus ada pahitnya sedikit,"
Ratusan Imigran Rohingnya di Aceh Dipindahkan ke Riau
"Tadi malam sudah Kita laksanakan kegiatan pengawasan dan pengawalan."
40 Ribu UMKM Abal-Abal di Rembang Diduga Dapat Bantuan saat Pandemi
Sebagian besar dari UMKM tersebut mengaku punya usaha agar mendapat bantuan Rp2,4 juta dari pemerintah saat pandemi COVID-19.
Jokowi di Sulsel: Bagus, Kalau Ada Pasar Induk Khusus Beras
“Ya bagus, kalau ada pasar induk itu mengontrolnya mengontrol stok, mengontrol perputaran uang di perberasan menjadi lebih mudah."
Muhammadiyah Minta Densus 88 Tindak Kasus Terorisme Sesuai Prosedur
Selain terorisme, ada berbagai isu lain yang dibahas...
Aktivis Anti-Tambang Budi Pego Kembali Ditahan, Kuasa Hukum Ajukan PK
“Di pertimbangan dalam putusan kasasi itu, banyak pertimbangan yang menurut kami sesat. Sehingga perlu dijadikan dasar kehilapan hakim dalam memberikan putusan yang keliru."
Recent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 20
Kabar Baru Jam 7
Kabar Baru Jam 8
Kabar Baru Jam 7
Kabar Baru Jam 8
Most Popular / Trending