BERITA

Mulai Giling Perdana, Menteri BUMN Minta Pabrik Gula Glenmore Tingkatkan Produksi

""Saya senang melihat Glenmore didesain modern, saya betul-betul berharap kualitas gula dan rendemennya baik," kata Menteri BUMN Rini Soemarno."

Mulai Giling Perdana, Menteri BUMN Minta Pabrik Gula Glenmore Tingkatkan Produksi
Pabrik Gula Glenmore di Banyuwangi melakukan penggilingan tebu perdana. (Foto: Hermawan)

KBR, Banyuwangi - Menteri BUMN Rini M Soemarno menargetkan Pabrik Gula (PG) Glenmore di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur mampu memenuhi kebutuhan gula nasional.

Menteri BUMN Rini M Soemarno berharap setelah giling perdana aktivitas pabrik gula tersebut bisa berjalan normal.


Rini Soemarno mengatakan PG Glenmore merupakan pabrik gula paling modern yang dimiliki Indonesia dalam kurun waktu 30 tahun terakhir. Oleh karena itu dia berharap pabrik gula Glenmore menghasilkan rendemen tebu yang tinggi dan gula yang berkualitas.


"Saya senang melihat Glenmore ini didesain modern, sehingga saya betul-betul berharap kualitas gulanya baik dan rendemennya juga bisa mencapai yang kita harapkan. Tadi saya menekankan kepada Direktur PTPN XII mungkin harus ditingkatkan (produksinya). Kalau saya lihat tadi itu tanaman tebunya, sekarang itu katanya bisa kira-kira 90 ton per hektar, harusnya itu ke depan kalau bisa sampai 150-160 ton per hektar," kata Rini Soemarno.


Rini berharap PG Glenmore diharapkan bisa mengurangi ketergantungan terhadap gula impor. Dari kebutuhan gula nasional sebesar 4,7 juta ton setahun, produksi gula nasional hanya bisa memasok 2,6 juta ton.


PG Glenmore merupakan perusahaan penggilingan tebu dan produksi gula yang dikelola PT Industri Gula Glenmore. Perusahaan ini merupakan konsorsium PT Perkebunan Nusantara XI dan PT Perkebunan Nusantara XII dengan nilai investasi Rp1,5 triliun. PG Glenmore sudah mulai melakukan giling tebu perdana.


Pabrik yang dibangun sejak 2012 ini berkapasitas giling enam ribu ton tebu per hari. Luas areal yang dicadangkan untuk penanaman tebu guna memenuhi kebutuhan bahan baku mencapai 11.250 hektare. Sementara pabriknya berdiri di atas lahan 29 hektare.


Direktur Utama PT Industri Gula Glenmore (IGG) Ade Prasetyo mengatakan, untuk tahap awal bahan baku PG Glenmore memaksimalkan dari tanaman tebu di area PTPN XII. Namun ke depannya, PG Glenmore akan mengambil tanaman tebu rakyat agar kehadiran pabriknya bermanfaat bagi petani tebu di sekitarnya.


PG Glenmore dirancang sebagai pabrik modern karena mengolah limbah menjadi produk sampingan yang bermanfaat, seperti menjadi daya listrik enam Megawatt (MW), bioetanol, pupuk organik, dan pakan ternak.


Ketua Dewan Pembina DPP Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTRI), Arum Sabil, mengatakan, pembangunan PG Glenmore serta penanaman tebu rakyat akan menggerakkan ekonomi masyarakat. Sebab tanah di Banyuwangi sangat cocok ditanami tebu.


Arum mencontohkan saat petani mengujicobakan tanaman tebu di Kecamatan Genteng seluas 50 hektare. Ternyata saat panen, rata-rata mampu menghasilkan 100 ton tebu per hektare.


Editor: Agus Luqman 

  • Pabrik Gula Glenmore
  • Banyuwangi
  • Jawa Timur
  • Menteri BUMN
  • Rini Soemarno

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!