BERITA

Jatim Targetkan Kelahiran 1 Juta Sapi per Tahun

"“Untuk regional Jatim kita sudah surplus. 500 ribu ekor diantaranya kita suplai untuk daerah di luar Jawa Timur dan terbesar adalah Jawa Barat dan DKI Jakarta,”"

Friska Kalia

Jatim Targetkan Kelahiran 1 Juta Sapi per Tahun
Peternak di Bondowoso menampilkan sapi unggul hasil inseminasi buatan dalam Kontes Ternak yang digelar Dinas Peternakan dan Perikanan Bondowoso di Lapangan Sekarputih, Kamis (11/8/2016). (Foto : KBR/F


KBR, Bondowoso– Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, menargetkan kelahiran 1 juta sapi setiap tahun melalui program Inseminasi Buatan (IB). Kepala Bidang Inseminasi Buatan (IB) Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Kusdiyarto mengatakan setiap tahun ada 1,3 juta sapi betina yang di inseminasi.


“Kalau Jatim kita targetkan sapi betina yang diinseminasi 1,3 juta ekor pertahun dengan harapan kelahiran 1 juta ekor. Saat ini saja sudah ada 960 ribu ekor kelahiran,” kata Kusdiyarto kepada KBR, Kamis (11/8/2016).

Menurut Kusdiyarto, program IB ini terbukti menjadi salah satu pendukung melimpahnya ternak di Jawa Timur. Saat ini, Jatim menduduki peringkat pertama sebagai provinsi dengan populasi ternak terbanyak di Indonesia dengan jumlah populasi ternak mencapai 4,3 juta ekor.

“Untuk regional Jatim kita sudah surplus. 500 ribu ekor diantaranya kita suplai untuk daerah di luar Jawa Timur dan terbesar adalah Jawa Barat dan DKI Jakarta,” imbuhnya.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur, kata Kusdiyarto juga secara tegas membatasi masuknya daging impor. Sesuai instruksi Gubernur, jumlah impor daging sapi ke Jawa Timur hanya untuk kebutuhan khusus yang jumlahnya sangat kecil. 

 

Editor: Rony Sitanggang

  • inseminasi buatan
  • Kepala Bidang Inseminasi Buatan (IB) Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur
  • Kusdiyarto
  • sapi unggul

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!