BERITA

Cagar Budaya Melimpah, Bondowoso Defisit Juru Pelihara

Cagar Budaya Melimpah, Bondowoso Defisit Juru Pelihara



KBR, Bondowoso – Melimpahnya peninggalan benda purbakala yang tersebar di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, belum diimbangi dengan tersedianya juru pelihara cagar budaya yang memadai.

Arkeolog Dinas Pariwisata Kabupaten Bondowoso Hery Kusdaryanto mengatakan saat ini hanya ada 16 juru pelihara yang merupakan pegawai pusat dan 30 juru pelihara honorer dari Bondowoso. Padahal ada lebih dari seribu benda cagar budaya di Bondowoso.


Idealnya satu orang juru pelihara menangani sekitar 20 hingga 30 benda cagar budaya. Artinya dibutuhkan sekitar 50 orang pegawai juru pelihara di Bondowoso.


"Juru pelihara kita ada PNS pusat 16 dan honorer 30. Setiap juru pelihara menangani sekitar 5 benda cagar budaya tergantung jarak antara satu dan lainnya. Kalau merujuk ketentuan Balai Pelestarian idealnya seorang juru pelihara pegang 20–30 benda purbakala," kata Hery Kusdaryanto, Rabu (3/8/2016).


Menurut Hery, minimnya juru pelihara berdampak pada kondisi benda–benda cagar budaya yang tersebar di Bondowoso. Apalagi letak benda purbakala yang ada mayoritas berada di daerah pegunungan yang sulit dijangkau.


"Untuk rekrutmen juru pelihara di Pemkab belum ada, sehingga memang kami kesulitan memantau semua situs purbakala yang ada di Bondowoso," imbuhnya.


Minimnya tenaga juru pelihara rawan menyebabkan benda cagar budaya di suatu daerah rusak atau hilang.


Berdasarkan penetapan yang dilakukan Balai Pelestarian Cagar Budaya(BPCB) Trowulan, benda cagar budaya di Bondowoso tercatat sebanyak 1.123 buah. Benda-benda itu meliputi sarkopagus, kubur batu, pandusa, kubur peti batu, dolmen, batu kenong, lesung batu, dakon dan menhir.


Ribuan benda cagar budaya tersebut tersebar hampir di seluruh kecamatan di Bondowoso.


Editor: Agus Luqman

 

  • benda cagar budaya
  • megalitikum
  • Bondowoso
  • Jawa Timur

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!