KBR, Jakarta - Warga yang tinggal di sekitar Gunung Dukono, Maluku Utara hari ini sudah kembali beraktivitas, setelah sebelumnya terganggu oleh letusan Gunung Api Dukono.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halmahera Utara dan Dinas Kesehatan wilayah itu sebelumnya mengeluarkan imbauan agar warga tidak keluar rumah apabila tidak ada kebutuhan yang mendesak.
Meski begitu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halmahera Utara, Hernefer Tjandua mengatakan untuk warga yang memilih tetap menjalankan aktivitasnya akan dibagikan masker penutup hidung dan mulut.
"Pembagian masker terus dilakukan. Hari ini juga kami menjadwalkan membagikan masker-masker tersebut kepada warga. Tadi juga kami sudah dipasok masker sebanyak 9.000 buah dari Dinas Kesehatan setempat. Sebagian warga sudah menerima masker. Tapi kami akan terus membagikan. Prioritas pembagian masker kepada anak-anak sekolah, supaya mereka tidak terganggu kesehatannya," katanya.
Hernefer Tjandua menambahkan, BPBD juga mengimbau kepada warga yang memiliki mata pencarian sebagai petani, untuk tidak melakukan aktivitasnya hingga radius lima kilometer.
Bandara Ditutup
Meletusnya Gunung Dukono juga mengakibatkan penutupan Bandar Udara Galela. Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam rilisnya mengatakan, penutupan bandara dilakukan hingga siang ini pukul 11:00 waktu setempat karena paparan abu vulkanik gunung api.
"Adanya sebaran abu vulkanik menyebabkan Bandara Galela ditutup sejak Senin hingga Rabu (10/8) pukul 11.00 WIT. Hari ini (Rabu) penerbangan Wings Air jurusan Manado-Galela-Manado dibatalkan," kata Sutopo.
Erupsi Gunung Dukono telah berlangsung sejak Sabtu (6/8/2016). Semburan abu vulkanik membumbung setinggi 900 meter. Abu mengarah ke utara tepatnya di Kecamatan Tobelo Utara dan Galela.
Hujan abu terjadi sejak Sabtu (6/8/2016) lalu sampai hari ini. Daerah yang terdampak abu vulkanik, antara lain di Kecamatan Tobelo Utara yakni Desa Popilo (dihuni 1.686 jiwa), Desa Popilo Utara (543 jiwa), Desa Kokotajaya (917 jiwa), Desa Ruko (889 jiwa), Desa Luari (1.652 jiwa).
Sedangkan di Kecamatan Galela daerah terdampak abu vulkanik adalah Desa Mamuya (dihuni 2.296 jiwa), Desa Pune (883 jiwa), Desa Soasio (1.590 jiwa), Desa Towards (823 jiwa), Desa Barataku (1.097 jiwa), Desa Toweka (734 jiwa), dan Desa Simau (924 jiwa).
Editor: Agus Luqman
Abu Vulkanik Gunung Dukono Menyebar, Ribuan Masker Disebar ke Maluku Utara
Semburan abu vulkanik membumbung setinggi 900 meter. Abu mengarah ke utara tepatnya di Kecamatan Tobelo Utara dan Galela.

Ilustrasi letusan Gunung Api Dukono di Halmahera Utara, Maluku Utara, pada 2015 lalu. (Foto: www.halmaherautarakab.go.id)
Kirim pesan ke kami
WhatsappBERITA LAINNYA - NUSANTARA
KAI Bandung Mengangkut 43 Ribuan Penumpang selama Libur Panjang
Angka ini naik 45 persen dibandingkan periode sama pada pekan sebelumnya.
Sepertiga Caleg di Jabar Belum Lengkapi Syarat
"Jadi kalau ijazah SLTA, SMA sederajat termasuk Paket C itu intinya wajib ada."
Polisi Tahan 5 dari 10 Tersangka Pemerkosaan Anak di Parigi Moutong
"Kita sepakat menetapkan sepuluh tersangka dan ada satu tersangka yang masih kita lakukan pendalaman."
Pemprov Jateng: Irigasi Pertanian Terjamin Selama Kemarau
Eko Yunianto mengungkapkan dari 41 waduk 9 diantaranya memiliki kapasitas daya tampung air yang cukup besar.
KPU Jabar Temukan Caleg Terdaftar Ganda
"Dia didaftarkan di DPRD Provinsi Jawa Barat tapi dia dicalonkan juga di partai yang berbeda di kabupaten kota di luar Jawa Barat,"
Pemkot Solo Uji Coba Pembangkit Listrik Tenaga Sampah
"Bahan baku PLT sampah tetap pakai sampah baru dan sampah lama."
Satgas Pangan Polres Cimahi Incar Penimbun Stok Telur Ayam
Luthfi mengeklaim, sudah mengantongi nama-nama agen yang diduga menimbun stok telur ayam, dan melakukan permainan harga yang tak wajar.
Tolak Reklamasi di Pantai Watu Gajah, Warga Rembang Demo
“Kami menuntut keadilan terkait proyek yang disinyalir reklamasi. Soalnya abrasi semakin menjadi-jadi,“
Naik, Harga Telur Ayam di Pasar Beringharjo
Meski mengalami kenaikan harga, tapi praktiknya tidak ada masalah dalam aliran pasok komoditas telur ayam ke pasaran.
Kapal Tenggelam di Rembang, Bagaimana Nasib Belasan ABK?
Kapal bernama KM Puji Jaya dengan bobot 29 gross ton (GT) itu karam, saat para anak buah kapal (ABK) mulai menebar jaring untuk mencari ikan.
Masuk Bursa Cawapres Musra, Moeldoko: Gas Aja
" Ya kalau itu diberi kesempatan ya kita gas aja,”
Kapolda: Pelaku Penembakan di MUI Pusat Ber-KTP Lampung
Karyoto menambahkan, jajarannya juga akan memeriksa semua hal terkait kejadian. Termasuk senjata yang digunakan dan beberapa surat yang ditulis pelaku.
Prabowo Ajak Wiranto Gabung Gerindra
"Kalau saya dan bapak muncul, apalagi muncul di panggung yang sama, itu sejuk Pak."
Megawati: 10 Tokoh Antre Jadi Cawapres Ganjar
"Jadi nanti mungkin merenung dulu. Kontemplasi lagi. Tapi satu loh tujuan saya, Indonesia Raya,"
Pemprov Jabar Sediakan Belasan Ribu Tiket Mudik Gratis
"Tujuan utamanya untuk mengurangi kemacetan akibat penggunaan roda dua."
Diduga Langgar Netralitas, Bawaslu Rembang Periksa Puluhan Kepala Sekolah
"Bupati yang akan menjatuhkan sanksi,“
Nikmatnya Durian Bido Wonosalam, Unggulan Jawa Timur
"Manis kaya mentega, terus ada pahitnya sedikit,"
Ratusan Imigran Rohingnya di Aceh Dipindahkan ke Riau
"Tadi malam sudah Kita laksanakan kegiatan pengawasan dan pengawalan."
40 Ribu UMKM Abal-Abal di Rembang Diduga Dapat Bantuan saat Pandemi
Sebagian besar dari UMKM tersebut mengaku punya usaha agar mendapat bantuan Rp2,4 juta dari pemerintah saat pandemi COVID-19.
Jokowi di Sulsel: Bagus, Kalau Ada Pasar Induk Khusus Beras
“Ya bagus, kalau ada pasar induk itu mengontrolnya mengontrol stok, mengontrol perputaran uang di perberasan menjadi lebih mudah."
Recent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 20
Kabar Baru Jam 7
Kabar Baru Jam 8
Kabar Baru Jam 7
Kabar Baru Jam 8
Most Popular / Trending