BERITA

10 Siswa SD di Situbondo Meninggal Terkena Demam Berdarah

"Pemerintah Situbondo telah menetapkan kejadian luar biasa (KLB) penyakit demam berdarah atas kejadian tersebut."

10 Siswa SD di Situbondo Meninggal Terkena Demam Berdarah
Ilustrasi pasien DBD. Foto: Antara

KBR, Situbondo- Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo, Jawa timur mencatat ada 10 siswa  sekolah dasar yang meninggal dunia akibat terkena penyakit demam berdarah dengue (DBD), sejak bulan Januari Hingga Juli 2016.


Menurut Kepala Dinas Kesehatan Situbondo, Abubakar Abdi, pemerintah Situbondo telah menetapkan kejadian luar biasa (KLB) penyakit demam berdarah atas kejadian tersebut. Sebab, jumlah korban meninggal pada 2016 meningkat 100 persen dari tahun lalu, dari 5 orang menjadi 10 orang.


“Sampai sekarang kita punya data 576 untuk tahun ini, kalau tahun kemarin sekitar 400an jadi peningkatannya luar biasa karena curah hujanya tidak menentu. Sampai sekarang dampak Elnina masih terasa. Yang meninggal 10 kalau tahun kemarin 5 anak yang meninggal. Sehingga kita bentuk relawan anak SD yang mengawasi kamar mandi keringnya,”kata Abubakar Abdi (1/8/2016).


Kepala Dinas Kesehatan Situbondo, Abubakar Abdi menambahkan, para siswa terjangkit demam berdarah di sekolah. Oleh karena itu, pihaknya  fokus melakukan pencegahan demam berdarah melalui sekolah.


Selain itu, Dinkes Situbondo meluncurkan program gerakan bebas jentik dengan sistem kamar mandi kering. Dinkes juga membentuk relawan di sekolah sebagai garda depan pembasmi jentik di sekolah. Relawan sekolah juga ikut menjaga kesehatan lingkungan rumahnya masing-masing.


Data Dinas Kesahatan Situbondo bulan Januari hingga Juli 2016 penderita demam berdarah dengue di Kabupaten berjuluk Bumi Sholawat  itu mencapai 500 kasus lebih. Dari jumlah tersebut penyebaraNnya merata di 17 kecamatan di Situbondo.

Editor: Sasmito

  • demam berdarah
  • Pemkab Situbondo
  • Kejadian Luar Biasa

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!