BERITA

Warga Kampung Pulo Minta Pemprov DKI Buka Ruang Dialog

"5 ribuan warga Kampung Pulo, belum semuanya puas dengan keputusan pemerintah."

Ninik Yuniati

Warga Kampung Pulo Minta Pemprov DKI Buka Ruang Dialog
Warga menolak penggusuran di Kampung Pulo, Kamis (20/8/2015). Foto: KBR/Ninik Yuniati

KBR, Jakarta- Warga Kampung Pulo meminta pemerintah Provinsi DKI Jakarta tetap membuka ruang dialog guna menemukan solusi soal ganti rugi. Salah seorang warga Kampung Pulo RW 3 RT 6, Ahmad Halili mengatakan, di antara 5 ribuan warga Kampung Pulo, belum semuanya puas dengan keputusan pemerintah. Kata dia, dari seribuan kepala keluarga, baru sekitar 300 KK yang mengambil kunci rumah susun jatinegara yang ditawarkan pemerintah untuk relokasi. Meski demikian, warga tersebut masih tetap berharap mendapat ganti rugi.

"Kami merasa kami bukan orang liar, sehingga pernyataan itu harus mengosongkan rumah, dasarnya apa? kalau hanya dasarnya karena tidak punya sertifikat, kita nggak terima. Kan ada jalan dialog, gubernur sendiri bilang,antara bapak dengan anak, keadaan seperti ini, jangan kaku, jangan terlalu optimis, bahwa ini harus berhasil hari ini. Kalau berhasil pun, ada korban, itu gagal, kalau menurut saya," kata Ahmad di Kampung Pulo (20/8/2015) 

Ahmad Halili yang juga pengurus forum warga, menambahkan, dirinya hari ini akan berdiskusi dengan warga yang masih bertahan menolak. Ahmad juga menyayangkan pecahnya bentrok antara warga dengan aparat. Padahal waktu itu, dirinya tengah bernegosiasi dengan Polres Jakarta Timur dan pemerintah kota. 

Dari bentrok hari ini, menurut Kepala Polres Jakarta Timur Umar Farouq, jumlah warga yang diamankan sebanyak 27 orang dan sudah dibawa ke polres. Mereka akan dijerat pasal tentang perusakan dan pelaku keributan. Sementara, korban luka, menurut Umar sebanyak dua orang dari warga dan dua orang dari aparat. Sementara di RS Hermina, tercatat 12 warga terluka akibat bentrokan.

Editor: Malika

 

  • penggusuran warga kampung pulo
  • Kampung Pulo
  • ganti rugi kampung pulo

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!