BERITA

Rawan Aliran Lava Pijar, Kecamatan Tlogosari Jadi Pusat Perhatian Satgas

"BPBD bersama Satgas dan relawan juga terus memberikan pemahaman kepada warga terdampak terkait letusan dan karakteristik Gunung Raung."

Rawan Aliran Lava Pijar, Kecamatan Tlogosari Jadi Pusat Perhatian Satgas
Kepulan asap Gunung Raung pada Jumat (24/7/2015) lalu. Foto: Friska Kalia KBR

KBR, Bondowoso – Tim Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Letusan Gunung Api Raung di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, memfokuskan perhatian kepada Kecamatan Tlogosari. Ini merupakan tindak lanjut dari hasil kajian terbaru oleh Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana dan Geologi (PVMBG), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) sebagai salah satu wilayah paling berpotensi terdampak letusan raung.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bondowoso, Hendri Widotono mengatakan, ada delapan desa di Kecamatan Tlogosari yang berpotensi terkena awan panas, lontaran material pijar hingga banjir lahar panas dan dingin. Desa tersebut meliputi Desa Gunosari, Brambang Darussalam, Jebung Kidul, Jebung Lor, Kembang, Pakisan, Sulek dan Tlogosari.

“Tlogosari itu daerah aliran lava pijar. Berdasarkan pemaparan PVMBG, BNPB dan Lapan yang melihat melalui satelit rupa bumi. Dan menurut peta dari ESDM itu masuk daerah merah,” kata Hendri Widotono kepada KBR, Selasa (4/8/2015).

Hendri juga menambahkan, berbagai langkah pengurangan resiko bencana sudah disiapkan oleh BPBD Bondowoso di Kecamatan Tlogosari. Salah satunya dengan menyiapkan sejumlah tenda pengungsian di beberapa titik yang dianggap aman dari potensi letusan Gunung Raung. Selain itu, BPBD bersama Satgas dan relawan juga terus memberikan pemahaman kepada warga terdampak terkait letusan dan karakteristik Gunung Raung.

Sementara itu, Camat Tlogosari, Yoyok Jalu Santoso mengatakan, sejak ditetapkan wilayahnya masuk sebagai salah satu kecamatan terdampak, banyak warga yang mulai resah. Padahal, sebelumnya warga menganggap berbagai aktivitas Gunung Raung merupakan hal yang lumrah. Tapi Yoyok menegaskan, jajarannya terus berupaya membuat masyarakat tetap tenang sembari mengingatkan untuk tetap waspada.

“Masyarakat di sini awalnya biasa saja, sekarang karena sudah tahu akhirnya sedikit resah. Bahkan dua hari lalu, warga Dusun Salak panik. Maka kami bersama BPBD dan petugas TNI dan Polri terus memberikan pemahaman kepada masyarakat,” katanya.

Yoyok mengatakan, meski berjarak sekitar 14 km dari puncak Gunung Raung, namun suara gemuruh serta aktivitas lontaran material pijar bisa terlihat dengan jelas dari desa–desa terdampak di Kecamatan Tlogosari. Hal itulah yang membuat warga resah. Sebab, selama ini Gunung Raung tidak pernah berperilaku seperti saat ini.

Berdasarkan data terbaru dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Raung di Songgon Banyuwangi, tercatat tremor terus menerus dengan amplitudo  9 – 32 milimeter dominan mencapai 31 milimeter. Sementara semburan abu vulkanik emncapai 1.000 meter condong ke arah tenggara.

Editor: Bambang Hari

  • Gunung Raung
  • BPBD Bondowoso
  • Letusan Gunung api Raung
  • aliran lava pijar Raung

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!