BERITA

Personil Polisi NTT akan Perkuat Polres Pelaksana Pilkada

"Ini untuk antisipasi kemungkinan konflik yang bakal terjadi saat pemilukada."

Silver Sega

Personil Polisi NTT akan Perkuat Polres Pelaksana Pilkada
Ilustrasi kotak suara pilkada. Foto: Antara

KBR, NTT - Kepolisian Nusa Tenggara Timur menyatakan kesiapannya untuk mengerahkan personilnya ke kepolisian di kabupaten yang akan melaksanakan Pemilu Kepala Daerah pada Desember nanti. Ini untuk antisipasi kemungkinan konflik yang bakal terjadi saat pemilukada. Kepala Kepolisian NTT Endang Sunjaya mengatakan, selain personil dari  Kepolisian NTT, personil polisi di kabupaten yang tidak melaksanakan pemilukada juga akan di geser ke daerah yang melaksanakan pemilukada.

"Jadi langkah-langkah sudah kita lakukan untuk persiapan pilkada serentak ini karena ini akan mnimbulkan suatu kerawanan. Sangat rawan bagi kita, karena dimana polda kita ini adalah Polda kepulauan. Kalau terjadi sesuatu di daerah ini kita sangat sulit sekali pergeseran pasukannya. Untuk kedepan pada saat sebelum pelaksanaan itu saya akan sudah dorong kekuatan-kekuatan yang ada Polda akan saya geser. Termasuk juga Polres samping akan saya geser ke polres-polres yang memang melaksanakan kegiatan tersebut," kata Endang Sunjaya di Kupang Senin (3/8/2015).


Ia menambahkan, di NTT kali ini ada sembilan kabupaten yang akan melaksanakan Pemilukada serentak pada Desember nanti. Sembilan kabupaten itu adalah, kabupaten Malaka, Belu, Timor Tengah Utara, Sumba Timur, Sumba Barat, Sabu Raijua, Manggarai, Manggarai Barat dan Ngada. Dia mengatakan dari sembilan kabupaten ini ada beberapa kabupaten yang rawan konflik, seperti Sumba Barat, Sumba Timur, dan  Timor Tengah Utara.  Kepolisian, kata Endang Sunjaya akan memberi perhatian khusus pada daerah-aerah yang rawan konflik itu.


Editor: Bambang Hari

  • Pilkada
  • Pengamanan Pilkada NTT
  • Polda NTT
  • Pilkada Serentak

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!