BERITA

Menteri Yohana Instruksikan Lembaga Pemberdayaan Perempuan Awasi MOS

"Yohana juga menginstruksikan seluruh Lembaga Pemberdayaan Perempuan di Kota, Kabupaten dan Provinsi mengawasi pelaksanaan MOS."

Ilustrasi MOS. Foto: Antara
Ilustrasi Masa Orentasi Siswa. Foto: Antara

KBR, Malang- Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengecam praktik kekerasan dalam pelaksanaan Masa Orientasi Sekolah, MOS. Menteri PPA, Yohana Yembise dalam acara Kongres Anak Indonesia ke 13 di Batu, malang Jawa Timur menyerukan agar sekolah menjadi tempat yang aman bagi anak-anak. Caranya dengan menyelenggarakan MOS tanpa kekerasan.

Kata dia, seharusnya MOS dilakukan secara proporsional sesuai dengan kebutuhan untuk mengikuti pendidikan jenjang yang lebih tinggi.

"Bahwa MOS tak boleh ada kekerasan lagi. Cukup Pembinaan mental, pelajara pancasila. Apa sih yang akan dijalnkan selama anak sekolah. Mental mereka harus disiapkan untuk mengikuti pelajaran. Tidak boleh ada kekerasan. Sudah tidak jamannya lagi,"ujarnya, Kamis (6/8/2015).

Yohana juga menginstruksikan seluruh Lembaga Pemberdayaan Perempuan di Kabupaten/Kota dan Provinsi turut mengawasi pelaksanaan MOS. Tujuannya untuk memberikan keamanan dan memberikan perlindungan kepada anak-anak. 

Editor: Malika

  • homoseksual
  • Masa orientasi siswa
  • siswa tewas setelah MOS

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!