BERITA

Menteri Desa Ingatkan Kades Kelola Dana Desa Secara Tepat

Menteri Desa Ingatkan Kades Kelola Dana Desa Secara Tepat

KBR, Bondowoso– Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar mengingatkan seluruh Kepala Desa, agar mengelola Dana Desa secara tepat dan bertanggung jawab. Menurut Marwan, jika tidak dikelola secara tepat, Dana Desa berpotensi diselewengkan, mengingat besarnya anggaran yang dikucurkan kepada Pemerintah Desa.

Hal ini disampaikan Marwan Jafar saat berdialog dengan seluruh Kepala Desa di Kabupaten Bondowoso, Kamis (6/8/2015) kemarin. Dalam sambutannya, Marwan menginstruksikan seluruh Kepala Desa untuk menggunakan anggaran sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) yang telah disepakati.

“Saya instruksikan kepada seluruh Kepala Desa untuk fokus terhadap proses pembangunan di Desa. Semua harus sesuai dengan program kerja yang tertuang dalam RPJMDes. Jangan sampai melenceng dari yang direncakan, karena nanti akan berpotensi diselewengkannya dana desa itu,” kata Marwan Jafar.

Selain itu ia menambahkan, penggunaan dana desa secara tepat bakal berdampak pada meningkatnya pertumbuhan ekonomi, serta memicu pemerataan pembangunan di desa.

Karenanya, Kementerian Desa juga telah menyiapkan pendamping bagi Kepala Desa yang betugas untuk mengawasi serta mendampingi Kades dalam menggunakan anggaran.

Pemerintah Pusat telah mencairkan sekitar Rp. 70 triliun anggaran Dana Desa untuk seluruh kabupaten/kota di Indonesia. Menurut Marwan, meski seluruh dana telah dicairkan, namun masih ada sejumlah daerah yang belum menyalurkan anggaran tersebut ke desa-desa. Penyebabnya, banyak Kepala Daerah yang belum memiliki Peraturan Bupati terkait penyaluran dana desa itu sendiri.

Editor: Bambang Hari

  • dana desa
  • menteri desa
  • marwan jafar

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!