BERITA

Menganggur dan Tak Punya Identitas di Balikpapan, Ratusan Pendatang Didenda

"Hingga kini ada sekitar 386 orang yang menjalani sidang dan kena denda Rp 100 ribu, setelah sebelumnya terjaring operasi yustisia di pelabuhan Semayang Balikpapan"

Teddy Rumengan

Menganggur dan Tak Punya Identitas di Balikpapan, Ratusan Pendatang Didenda

KBR, Balikpapan – Pemerintah Kota Balikpapan menjatuhkan sanksi berupa denda kepada para pendatang yang kedapatan tidak memiliki identitas lengkap, serta yang berstatus pengangguran. Kepala Seksi Operasional Satuan Polisi Pamong Praja, Kota Balikpapan, Subardiyono mengatakan, upaya tersebut dilakukan untuk menekan jumlah pengangguran baru di kota tersebut. Ia mencatat, hingga kini ada sekitar 386 orang yang menjalani sidang dan kena denda Rp 100 ribu, setelah sebelumnya terjaring operasi yustisia di pelabuhan Semayang Balikpapan.

“Tertangkap dari tiga kali kegiatan di pelabuhan Semayang Balikpapan itu sebanyak 386 orang, yang ikut atau hadir sidang pertama sekitar 210 orang dan mereka didenda itu berkisar rata-rata Rp 100 ribu. Mereka datang hanya uintuk mengadu nasib atau bekerja,” Subardiyono, Senin (3/8).


Dia menambahkan, setiap tahun usai lebaran ataupun Natal dan Tahun Baru Kota Balikpapan sselalu diserbu pendatang yang tak memiliki identitas lengkap khususnya dari pulau Jawa. Apalagi Kota Balikpapan adalah pintu gerbang Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.


Kata dia, rata-rata pendatang tidak memiliki keahlian sehingga hanya menjadi buruh kasar, baik kuli bangunan maupun pemulung.  Terkadang ada juga yang pendatang tujuannya menuju daerah lain di Kalimantan Timur maupun Kalimantan Utara.


Editor: Bambang Hari 

  • pemkot balikpapan
  • pengangguran
  • pendatang baru
  • razia pendatang ke kalimantan
  • operasi yustisi

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!